Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2015, 09:00 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com
– Gangguan pencernan kerap dialami oleh bayi. Namun, gangguan pencernaan tidak bisa dianggap sepele karena dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi. Penyakit karena gangguan saluran pencernaan pun selama ini menjadi penyebab terbesar kematian anak di Indonesia.

Dokter spesialis anak dari Universitas Gajah Mada M Juffrie mengatakan, gangguan pencernaan pada bayi kerap terjadi karena fungsi pencernaan mereka belum optimal.

“Sistem pencernaan mereka belum berfungsi optimal. Gangguan saluran cerna bisa memengaruhi tumbuh kembang anak jika terus terjadi dan tidak ditangani dengan baik,” kata Juffrie dalam diskusi Saluran Cerna Sehat, Bekal anak Cerdas di Jakarta, Senin (16/3/2015).

Juffrie mengungkapkan, sedikitnya ada 7 gangguan pencernaan fungsional pada bayi maupun anak menurut kiteria Rome III.

Regurgitasi atau gumoh
Gumoh paling umum dialami oleh bayi. Menurut Juffrie, 70 persen bayi mengalami gumoh. Gumoh terjadi ketika isi lambung bayi terisi penuh, namun keluar kembali melalui mulut.

Sindrom mengunyah
Menjelang usia satu tahun, bayi kerap mengalami kesulitan mengunyah dan akhirnya terus memilih makanan cair. Mereka yang tidak bisa mengunyah karena bagian mulut dan kerongkongan terganggu akibat fungsi saluran cerna belum sempurna.

Muntah berulang
Banyak ibu yang khawatir jika bayi berulang kali muntah setelah minum susu atau makan. Menurut Juffrie, hal ini terjadi karena proses motilitas atau gerakan usus terganggu atau belum sempurna. Akhirnya, makanan keluar melalui mulut.

Kolik
Kolik adalah menangis terus-menerus yang terjadi cukup lama. Biasanya berlangsung selama 3 jam atau lebih dalam sehari dan terjadi selama tiga hari dalam seminggu. Menurut Juffrie, kolik terjadi karena sakit perut yang tak tertahankan oleh bayi. Bayi pun akan berhenti menangis dengan sendirinya.

Diare
Gangguan pencernaan ini juga sering ditemui pada bayi. Diare yaitu buang air besar dalam bentuk lebih cair. Biasanya terjadi lebih dari tiga kali buang air dalam satu hari. Menurut Juffrie, hal ini bisa terjadi karena fungsi saluran cerna yang belum sempurna.

Dhychesia
Dhychesia yaitu sakit perut yang terasa sebelum bayi buang air besar. Biasanya terjadi selama sekitar 10 menit dan bayi akan menangis.

Sembelit
Sembelit ditandai dengan tidak buang air besar selama tiga hari atau kurang dari tiga  kali dalam seminggu. Gejala yang dialami bayi biasanya kembung dan muntah-muntah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com