Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hangout" Bersama Teman, Konsumsi Alkohol Makin Banyak

Kompas.com - 21/03/2015, 17:00 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Punya banyak teman memang menyenangkan. Apalagi ketika hangout, makin banyak teman yang berkumpul rasanya makin meriah. Tetapi, dibalik kemeriahan itu, ada hal negatif yang bisa muncul, yaitu kemungkinan untuk mengonsumsi minuman beralkohol bertambah banyak.

Hasil tersebut diperoleh dari studi yang dilakukan terhadap 183 orang dewasa muda dari universitas di wilayah Swiss yang berbahasa Perancis. Mereka dihubungi melalui surat elektronik dan mengisi kuesioner via internet. 

Sebagai catatan saja, menurut Johannes Thrul, dari Center for for Tobacco Control Research and Education, University of California, San Francisco, ini adalah pertama kalinya para periset menggunakan penilaian berdasarkan telepon pintar untuk sajian minuman keras di malam hari guna memahami perilaku minum dewasa muda dalam situasi nyata. 

Selama lima minggu, di hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, mereka dikirimi enam pesan singkat antara pukul 20.00 dan 11.00 di hari berikutnya. Pesannya mencakup sebuah tautan bagi mahasiswa untuk melengkapi kuesioner melalui telepon pintarnya, termasuk pertanyaan tentang seberapa banyak minuman beralkohol yang ditenggak dan berapa orang teman yang ada di sana.

Pria dan wanita sepertinya berada di kelompok yang relatif kecil pada hari Kamis. Dan konsumsi minuman beralkohol per jamnya menurun mulai pukul 20.00 hingga tengah malam. Dengan kecenderungan untuk bersama banyak teman antara pukul 22.00 dan 23.00 di hari Sabtu. Rata-rata lebih dari enam teman bagi pria dan lebih dari lima orang untuk perempuan.

Menurut hasil riset yang dipublikasikan dalam jurnal Addiction, ketika jumlah teman bertambah, minuman per jam yang dikonsumsi pun ikut meningkat. Untuk pria, rata-rata mencapai puncaknya 2,5 minuman per jam antara pukul 23.00 dan tengah malam di hari Sabtu. Pada periode yang sama, perempuan mengonsumsi 1,9 minuman per jamnya.

“Kesimpulan yang bisa ditarik dari studi ini adalah bahwa teman dan konsumsi minuman keras itu saling berhubungan,” terang Thrul. Meskipun, lanjut Thrul, laporan konsumsi minuman ini bisa menjadi kurang akurat saat makin malam dan partisipan menjadi lebih mabuk.

Proses sosial yang terlibat dalam kehidupan malam nampaknya mendorong untuk mengonsumsi minuman lebih banyak. Penjelasannya, menurut Ninette van Hasselt, kepala departemen Youth and Risky Behavior, Trimbos Institute, Utrecht, Belanda, status sosial memiliki dampak lebih besar pada kelompok lebih besar. Menyebabkan perilaku lebih berisiko seperti mengonsumsi minuman, karena jenis perilaku ini dapat berkontribusi terhadap status seseorang. 

Penjelasan lainnya adalah bahwa kekuatan dari norma atas konsumsi minuman meningkat dengan ukuran kelompok. Dan orang-orang kerap tidak menyadari proses dan pengaruh sosial ini. 

Ditambahkan van Hasselt, orang cenderung berpikir bahwa konsumsi alkohol mereka adalah akibat dari niat mereka sendiri. Hanya saja, faktor situasional memiliki pengaruh lebih besar daripada yang disadari orang-orang. 

Ini artinya, bagi mereka yang ingin membatasi asupan minuman beralkohol, sebaiknya hindari kehidupan malam. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com