Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Alat Kontrasepsi yang Tepat Agar KB Sukses

Kompas.com - 27/03/2015, 14:29 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pengendalian jumlah penduduk amat mendesak bagi Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa. Jika dirata-rata, setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa.

Masalah kependudukan sangat penting karena berkaitan dengan kualitas dan kesejahteraan penduduk. Jika jumlah kelahiran dapat dikendalikan, kemungkinan anak mendapat pendidikan dan layanan kesehatan menjadi lebih tinggi. Dengan kata lain, penduduk pun akan lebih sejahtera.

Menurut Plt.Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), salah satu cara pengendalian laju penduduk adalah kembali menggalakkan program KB.

"Program KB yang sesuai dan berkualitas dapat terwujud jika para pasutri dapat menentukan dan memilih secara bijak alat kontrasepsi yang akan digunakan. Makanya peran para tenaga kesehatan dalam hal ini sangat dibutuhkan," kata Ambar di sela acara Peluncuran Logo Baru Hari Keluarga Nasional XXII Tahun 2015 di Bintaro, Tangerang Selatan (26/3).

Untuk itu, menurut Ambar, saat ini BKKBN aktif melakukan program peningkatan pengetahuan para tenaga kesehatan sebagai penyuluh KB. "Pemilihan alat kontrasepsi itu harus sesuai dengan tujuannya, apakah untuk menjarangkan atau untuk menghentikan jumlah kelahiran," katanya.

Kenyataan di lapangan, menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012, pemakaian alat kontrasepsi jangka pendek, seperti suntik dan pil meningkat. Ada pun pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang, seperti IUD dan impan, menurun. (Monica Erisanti)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com