Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2015, 09:00 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Eyeliner menjadi satu dari sekian banyak make-up yang dimiliki kaum hawa. Seperti namanya, eyeliner memang diperuntukkan bagian mata untuk membantu menonjolkan indera penglihatan tersebut. Namun, penggunaannya harus di tempat yang tepat agar tidak menimbulkan kontaminasi di mata. 

Eyeliner yang diaplikasikan di garis bulu mata bagian dalam, hanya akan menimbulkan masalah pada mata. "Dokter mata kerap melihat pasien yang datang ke klinik, dengan residu eyeliner yang melekat di lensa kontak ataupun terperangkat di lapisan mata yang disebutu sebagai selaput air mata," ujar Alison Ng, fellow postdoctoral di University of Waterloo, Kanada.

Untuk itu, Ng dan koleganya kemudian melakukan studi guna melihat perbedaan perpindahan eyeliner ke selaput air mata saat dilakukan dengan dua cara berbeda. Yaitu di garis bulu mata bagian dalam serta di luar garis bulu mata. 

Bersama timnya, Ng merekrut tiga subyek perempuan dari School of Optometry and Vision Sciences, Cardiff University, Wales. Mereka berusia 26-30 tahun dan tidak mengetahui kondisi mata.

Perempuan ini ditempatkan di satu dari dua kelompok, mereka yang mengaplikasikan eyeliner di bagian dalam garis bulu mata, dekat dengan mata, dan mereka yang mengaplikasikan eyeliner di bagian luar dari garis bulu mata, jauh dari mata. Di hari berikutnya, saat kembali, mereka mengaplikasikan eyeliner di tempat yang berlawanan. 

Para periset kemudian mengambil video dari setiap mata partisipan, 5-10 menit setelah mengaplikasikan make-up dan menghitung berapa banyak partikel dari eyeliner yang berpindah ke dalam mata. 

Mereka menjumpai, antara 15-30 persen lebih banyak partikel yang berpindah ke mata ketika eyeliner diaplikasikan di bagian dalam bulu mata. Rias wajah juga berpindah lebih cepat ke dalam mata saat eyeliner diaplikasikan di dalam garis bulu mata. 

Di putaran kedua, dari rekaman dua jam setelah aplikasi rias wajah menunjukkan sedikit hingga tidak ada eyeliner yang tersisa di lapisan air mata. Hasil yang dituliskan dalam Eye and Contact Lensini, disebutkan oleh periset sebagai studi pertama untuk membuktikan bahwa partikel dari pensil eyeliner berpindah ke mata. 

Studi perintis ini menggunakan pensil eyeliner glitter agar lebih mudah melihar partikelnya. Tetapi, seperti dikatakan Dr. Joseph Ciolino, dari Massachusetts Eye and Ear Infirmary, hasil tersebut bisa diaplikasikan terhadap rangkaian produk yang berbeda. 

Adanya eyeliner di selaput air mata bisa membuat tidak nyaman. Terutama bagi mereka dengan mata sensitif atau mengalami sindrom mata kering. 

Potensi masalah lainnya dari mengaplikasikan eyeliner dekat dengan mata adalan karena ujung eyeliner bisa menjadi sumber kuman. Karenanya, Ng menyarankan para pengguna rias wajah agar menjauhkan penggunaan produknya dari batas kelopak mata bagian dalam untuk mengurangi risiko komplikasi. 

Saran dari Dr. Ciolino, "Eyeliner memang sebaiknya diaplikasikan di bagian luar bulu mata, di sepanjang kelopak mata."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com