Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2015, 10:15 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Kasus keracunan makanan cukup banyak terjadi di Indonesia. Dalam beberapa minggu di tahun 2015 saja sudah terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan di sejumlah daerah.

“Tempatnya berbeda-beda dari waktu ke waktu dan bisa terjadi di daerah mana saja di Indonesia,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Tjandra mengungkapkan, dalam minggu ke-11 dan 12 di tahun ini telah terjadi lebih dari 150 kasus keracunan pangan, baik makanan maupun minuman. Di antaranya, KLB keracunan pangan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Terdapat 3 kasus keracunan yang diduga karena konsumsi roti yang sudah kadaluarsa.

Kemudian, KLB keracunan pangan di Kabupaten Tabanan, Bali dengan  89 kasus tanpa kematian. Keracunan diduga karena makan nasi bungkus setelah upacara adat.

Di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah juga terdapat 51 kasus keracunan setelah megosumsi nasi bungkus. Sedangkan di Kabupaten Kolako, Sulawesi Tenggara sebanyak 38 kasus keracunan terjadi setelah konsumsi makanan katering.

Selain itu, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah  terdapat 7 kasus keracunan yang diduga karena konsumsi saus dari mi ayam pangsit. Ada pula KLB diare di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara sebanyak 18 kasus yang diduga karena konsumsi air minum keliling. ‎

“Itu bentuk laporan awal yang akan diteliti lebih mendalam dari sudut epidemiologi dan laboratoriumnya.‎ Makanya ada team Dinas Kesehatan turun ke lapangan, dan juga ada sample sisa makanan dan atau sample dari pasien yang dikumpulkan untuk dikirim ke laboratorium,” terang Tjandra.

Masalah kemanan pangan nampaknya masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia di dunia. Tak salah, jika pada Hari Kesehatan Sedunia tahun ini, World Health Organization (WHO) mengusung tema Keamanan Pangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com