Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2015, 08:00 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com -
Mereka yang mengalami kelebihan berat badan sudah sering diwanti-wanti oleh para ahli untuk menurunkan berat badannya. Semata-mata agar kondisi kesehatannya membaik. Maklum saja, banyak kondisi kesehatan yang terpengaruh ketika seseorang overweight.

Hanya saja, ada satu kondisi yang tidak diduga terkait dengan kelebihan berat badan. Mereka yang gemuk, risiko pikunnya lebih kecil. 

Hasil penelitian yang cukup mengejutkan ini memang berlawanan dengan sejumlah pernyataan terkait kesehatan dari kelebihan berat badan maupun gemuk. Bahwa kedua kondisi tersebut berkaitan dengan penyakit jantung, stroke, diabetes, beberapa jenis kanker, dan masalah penyakit lainnya. 
 
Temuan yang dipublikasikan dalam Lancet Diabetes & Endocrinology diperoleh dari analisis  terhadap sekitar 2 juta orang Inggris. Studi dilakukan oleh tim dari Oxon Epidemiology dan London School of Hygiene and Tropical Medicine setelah menganalisis rekam medis dari para responden yang berusia rata-rata 55 tahun selama dua dekade.
 
Analisis konservatif mereka menunjukkan orang-orang dengan berat badan kurang mengalami risiko demensia 39 persen lebih besar dibandingkan dengan yang memiliki berat badan sehat. Tetapi, mereka dengan kelebihan berat badan memiliki penurunan demensia 18 persen dan 24 persen untuk yang gemuk. 
 
“Ini memang mengejutkan,” terang Dr. Nawab Qizilbash, pimpinan penelitian tersebut. Dan juga kontroversial. Sisi yang menjadi perdebatan adalah pengamatan bahwa orang overweight dan gemuk memiliki risiko dementia lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki indeks massa tubuh sehat, normal. 
 
Penjelasan untuk efek perlindungan ini masih kurang. Ada sejumlah pendapat bahwa kekurangan vitamin D dan E berkontribusi terhadap demensia dan lebih sedikit pada mereka yang asupan makanannya terbilang kurang. 
 
Hanya saja, temuan ini, dikatakan Dr. Qizilbash bukan menjadi alasan untuk menimbun berat badan. “Jangan berpikir, oke-oke saja untuk kelebihan berat badan atau menjadi gemuk. Bahkan kalaupun ada efek perlindungan, Anda bisa jadi tidak hidup lebih lama untuk mendapatkan manfaat tersebut," tegas Dr. Qizilbash. 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com