Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kebiasaan Ini kalau Tak Ingin Perut Kembung

Kompas.com - 17/04/2015, 11:10 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis

Sumber Health

KOMPAS.com - Ada sejumlah penyebab yang membuat perut terasa kembung. Konsumsi makanan dan minuman tertentu yang menimbulkan gas menjadi dua penyebab di antaranya. Selain itu, sejumlah kebiasaan pun dapat menyebabkan kondisi tersebut. 

Berikut beberapa jenis makanan, minuman, serta kebiasaan yang membuat perut menjadi kembung sekaligus cara mengatasinya. 

Makan sayuran kelompok kubis. Jika dikonsumsi mentah, kandungan serat yang sulit dipecah dan gula (disebut rafinosa), yang sukar dicerna, dapat menimbulkan gas. Mengurangi konsumsinya dan memasaknya terlebih dulu, baik dengan mengukus atau merebus, dapat mengurangi terjadinya kembung. 

Konsumsi minuman bersoda. Gelembung udara yang muncul dari minuman bersoda akan memberi efek serupa di dalam perut Anda. Untuk mengurangi gas yang muncul, biarkan kaleng atau botol minuman tersebut terbuka selama beberapa saat sebelum diminum. Anda juga bisa menambahkan es batu dalam minuman tersebut. 

Menyantap sandwich. Sandwich atau roti lapis yang berisi sayur dan daging kerap dijadikan pilihan cepat saat makan siang. Akan tetapi, menurut Janet Brill, Ph.D, RD, ahli gizi dan penulis Blood Pressure Down, studi yang dilakukan USDA menjumpai bahwa kandungan sodium pada sandwich bisa mencapai 20 persen dari kebutuhan harian. 

Selain itu, makanan olahan biasanya juga tinggi sodium. Sehingga memangkas asupan makanan ini akan membantu mengurangi kemungkinan perut kembung. 

Mengunyah permen karet. Permen karet dan permen yang keras membuat mulut terus bergerak yang bisa membantu menurunkan berat badan atau berhenti merokok. Namun, muncul efek lain. Anda jadi banyak menelan udara. 
 
Kalau sedang dalam program penurunan berat badan, coba ganti permen karet dengan sering minum. "Air akan membantu saluran cerna tetap bergerak dan mengenyahkan kelebihan udara serta air dari sistem cerna," terang Alissa Rumsey, RD, juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics

Makan terlalu cepat. Kerjaan menumpuk, belum lagi jadwal rapat yang padat merayap, membuat waktu istirahat untuk makan siang menjadi pendek. Anda pun mesti bergegas makan.
 
Sayangnya, makan terlalu cepat hanya akan membuat perut menjadi kembung. "Ketika makan terburu-buru, Anda tidak mengunyah dengan baik. Sebagai akibatnya, potongan makanan yang lebih besar akan bertengger di dalam pencernaan, menunggu untuk benar-benar dicerna,” jelas Stephanie Middleberg, RD, nutrisionis dari Middleberg Nutrition, New York. 
 
Meskipun terburu-buru, ada baiknya menyisihkan waktu setidaknya selama 20 menit untuk makan secara perlahan. Ini waktu yang diperlukan oleh otak untuk merasakan kenyang dan mengirim sinyal kepada tubuh untuk berhenti makan. 

Minum menggunakan sedotan. Saat memesan minuman di restoran atau kafe, misalnya, biasanya akan diberikan sedotan. Sayangnya, minum dengan sedotan akan membuat perut menjadi kembung.
 
Tak lain karena saat menyedot, akan memaksa Anda menghisap banyak udara tambahan dan membuat Anda merasa seperti bola yang siap dikembungkan. Jadi, lebih baik minum langsung dari gelas ketimbang menggunakan sedotan. 

Makan terlalu malam. Kerap kali pulang kantor sudah kemalaman tiba di rumah. Tetapi, perut masih keroncongan. Anda pun makan, sayangnya, tak berapa lama setelah makan mata mulai mengantuk. 
 
Makan malam dekat dengan waktu tidur hanya akan membuat perut menjadi tidak nyaman. Berbaring setelah makan hanya akan mengganggu pencernaan Anda. Bila Anda tidur dengan makanan yang masih ada di lambung, tidak akan dipecah dengan segera. Membuat perut menjadi kembung di pagi hari. 
 
Waktu makan malam sebaiknya 3-4 jam sebelum waktu tidur. Waktunya terlalu lama? Kalau demikian, coba pilih makanan yang tidak tergolong berat seperti seporsi buah atau yoghurt. 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com