Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2015, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, cakupan imunisasi lengkap, termasuk untuk penyakit hepatitis, di Indonesia sudah melebihi harapan Organisasi Kesehatan Dunia, yaitu 80 persen. Namun, tetap ada anak-anak yang menderita hepatitis B.

Selain masalah cakupan imunisasi yang tidak merata di seluruh wilayah Indonesia, penularan dari ibu ke anak menjadi salah satu kemungkinan penyebab sehingga perlu ada deteksi dini juga pada ibu hamil.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007, dari 10.391 sampel, terdapat 9,4 persen yang positif hepatitis B. Pada anak berusia 1-4 tahun, persentase yang positif hepatitis B mencapai 7,3 persen.

"Ini keprihatinan, mengapa imunisasi sudah ada, tetapi anak-anak tetap terkena hepatitis. Salah satu yang jadi kemungkinan adalah penularan dari ibu selama kehamilan," tutur Deputi Direktur Bidang Riset Translasional Lembaga Biologi Molekuler Eijkman David Handojo Muljono, Kamis (16/4), dalam seri seminar "Hepatitis B: A Challenge for Science, Medicine, and Public Health in Indonesia", di Jakarta.

David mengatakan, potensi penularan hepatitis B dari ibu ke anak menjadi salah satu topik baru di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di Indonesia, dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada awal 2014, dari 1.000 perempuan yang melahirkan, terdapat 2,2 persen yang positif hepatitis B. Hal itu karena darahnya terdeteksi HbsAg positif.

Hasil sementara sebuah studi di Jakarta tahun 2013, pada 5.000 ibu hamil, didapatkan sampel darah dengan HbsAg positif dari 3,18 persen ibu hamil. Dari yang HbsAg positif tersebut, pada sampel darah 98 orang terdeteksi memiliki DNA virus hepatitis B. Sebanyak 98 ibu hamil itu sangat berpotensi menularkan hepatitis B kepada bayinya, bahkan sejak dalam kandungan.

Sementara itu, data sementara dari penapisan bulan Juni-Agustus 2014 di Makassar pada 943 ibu hamil, terdapat 64 orang atau 6,8 persen yang HbsAg positif. Transmisi hepatitis B dari ibu ke janin dipastikan sudah terjadi pada 11 persen ibu hamil yang mendapat penapisan.

Jadi penderita dan sumber penularan

David mengatakan, penularan hepatitis B kepada anak-anak harus dikhawatirkan. Penyebabnya, sekitar 95 persen anak yang tertular virus akan menjadi pembawa penyakit hepatitis B sepanjang hidupnya. Di kemudian hari, mereka rentan menderita penyakit hepatitis B atau menjadi sumber penularan.

"Sementara itu, jika hepatitis B menyerang orang dewasa, 90-99 persen kemungkinan sembuh, hanya 1-12 persen yang menjadi pembawa dan bisa berlanjut menjadi sirosis dan kanker hati," ujarnya.

Perwakilan WHO untuk Indonesia Muhammad Akhtar menyebutkan, WHO memperkirakan ada dua miliar orang di seluruh dunia yang pernah terpapar virus hepatitis B. Lebih dari 240 juta orang di dunia menderita infeksi hepatitis B jangka panjang. Penyakit itu mengakibatkan sekitar 780.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun. (J Galuh Bimantara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com