Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tunggu Gejala, Cek Tekanan Darah Sekarang!

Kompas.com - 15/05/2015, 11:45 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Apakah Anda mengecek tekanan darah secara rutin? Mungkin sebagian besar menjawab tidak. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengecek tekanan darah memang masih sangat rendah.

Akibat tidak bergejala begitu seseorang memeriksa tekanan darahnya ternyata sudah termasuk hipertensi. Indonesian Society of Hypertension (InaSH) mengungkapkan, sekitar 50 persen penderita hipertensi tidak menyadari dirinya telah memiliki hipertensi.

Gejala hipertensi biasanya baru muncul setelah sudah terjadi kerusakan  pada organ, seperti jantung, ginjal, dan otak.

Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, Hari Hipertensi Dunia 2015 kali ini pun mengambil tema “Know Your Number”.

Ketua InaSH Nani Hersunatri mengungkapkan, berdasarkan data lanjut Riset Kesehatan Dasar 2007, kasus hipertensi yang sudah terdiagnosis atau yang telah minum obat hipertensi hanya 24,2 persen. Berarti 75,8 persen kasus hipertensi di masyarakat belum terjangkau pelayanan kesehatan.

“Analisis lebih lanjut pun menunjukkan, dari yang sudah terdiagnosis hanya sekitar 18 persen yang tekanan darahnya terkontrol,” kata Nani di Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan di rumah secara rutin menggunakan alat, terutama bagi mereka yag sudah terkena hipertensi. Bisa dilakukan selama tujuh hari pada pagi dan malam hari dengan posisi duduk untuk mendapatkan tekanan darah yang sesungguhnya.

Sebelum pengecekan, lakukan istirahat selama 5 menit dan hindari makanan dan minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah

Ada dua tekanan darah yang diukur, yaitu  sistolik dan diastolik. Tekanan darah dikatakan normal jika sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHg.

Di Indonesia, hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi cukup tinggi, yaitu 26,5 persen. Jika tekanan daraha bisa dikendalikan, tentunya bisa mengurangi penyakit stroke, ginjal, dan jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com