Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2015, 13:41 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Publik baru saja dikejutkan dengan meninggalnya aktor senior Didi Widiatmoko atau akrab disapa Didi Petet karena diduga menderita komplikasi penyakit lambung. Menurut keluarga, Didi memang sempat mengeluhkan asam lambungnya tinggi.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Gastro Enterologi Hepatologi Ari Fahrial Syam mengungkapkan, penyakit asam lambung memang tak bisa dianggap sepele. Ketika asam lambung tinggi atau dikenal dengan gastro esophageal reflux disesase (GERD), dapat menyebabkan komplikasi penyakit serius.

“Asam lambung, kan normalnya ada di lambung. Kalau asam lambung tinggi, bisa naik ke atas, ke tempat lain, seperti kerongkongan, paru-paru jadi asma atau sesak napas, rongga hidung. Jadi memang komplikasinya bisa macam-macam,” terang Ari saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/5/2015).

Ari menjelaskan, ada dua gejala utama terjadinya GERD, yaitu nyeri dada dan rasa panas di dada seperti terbakar.  Biasanya mulut juga terasa pahit karena ada asam yang naik. Asam lambung atau isi lambung yang naik dapat menyebabkan  luka pada dinding dalam kerongkongan.

Jika terjadi dalam jangka panjang, daerah luka bisa menjadi luas dan bisa menyebabkan  penyempitan pada kerongkongan bawah. Asam lambung yang tinggi juga dapat menyebar ke gigi, tenggorokan, menyebabkan sinus, dan pita suara menjadi serak.

“Bahkan GERD dapat menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan menyebabkan terjadinya penyakit Barrett’s yang merupakan lesi pra kanker,” lanjut Ari.

Ari mengatakan, banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya GERD. Di antaranya, obesitas, kebiasaan konsumsi cokelat dan keju, merokok, konsumsi alkohol, hingga kebiasaan langsung tidur setelah makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com