Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2015, 16:00 WIB


KOMPAS.com
- Kewaspadaan terhadap penularan virus korona penyebab sindrom pernapasan Timur Tengah perlu ditingkatkan. Dengan jumlah jemaah sedikitnya 750.000 orang yang pergi umrah ke Arab Saudi per tahun, Indonesia rentan terhadap penyebaran penyakit itu.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh mengatakan, pola hidup sehat menjadi cara terbaik mencegah penularan sindrom pernapasan Timur Tengah yang disebabkan virus korona (MERS-CoV).

Hal itu karena belum ada vaksin yang bisa menangkal virus itu. "Belum ada pengobatan bersifat spesifik. Pengobatan yang dilakukan tergantung dari keluhan dan kondisi pasien," kata Subuh, di Jakarta, Kamis (25/6).

Indonesia termasuk negara rentan penularan MERS-CoV. Hal itu karena 13 embarkasi melayani rute penerbangan luar negeri pada pelaksanaan ibadah haji. Tiap tahun, sekitar 250.000 anggota jemaah haji dan sedikitnya 750.000 anggota jemaah umrah asal Indonesia pergi ke Arab Saudi, negara lokasi kasus MERS. "Tidak ada negara sebesar Indonesia yang penduduknya datang dalam jumlah besar ke negara terjangkit MERS untuk waktu lama," kata Subuh.

Pada tahun 2014, ada dua warga negara Indonesia positif terinfeksi MERS-CoV di Arab Saudi, yakni seorang perempuan yang tinggal di Arab Saudi dan seorang anggota jemaah umrah terinfeksi saat beribadah. Setelah dirawat intensif, anggota jemaah itu sembuh dan kembali ke Indonesia.

Untuk itu, jemaah umrah ataupun haji amat dianjurkan memakai masker dan sanitizer. Sebagai upaya pencegahan, pemerintah juga akan menyediakan kartu kendali bagi warga negara asing dan warga Indonesia yang pulang pergi ke Arab Saudi ataupun Korea Selatan, negara-negara dengan kasus MERS-CoV. Kartu berfungsi memantau kesehatan mereka, terutama yang baru pulang dari Arab Saudi dan Korea Selatan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan? Tjandra Yoga Aditama mengingatkan, MERS-CoV tak hanya mewabah di Korea Selatan, tetapi penyakit itu masih aktif di Arab Saudi. Terakhir, ada tiga pasien baru MERS-CoV sehingga total pasien terinfeksi 1.038 orang, 459 pasien meninggal dunia, 573 orang sembuh, dan 6 pasien dirawat.

Untuk itu, calon jemaah umrah dan haji perlu mewaspadai penularan virus itu. Sebelum berangkat ke Arab Saudi, mereka dianjurkan periksa ke dokter untuk menangani penyakit kronis, seperti paru?, jantung, ginjal, dan diabetes melitus, yang merupakan faktor risiko utama gejala MERS-CoV. Selain kerap mencuci tangan dengan sabun, hindari kontak langsung dengan unta selama berada di Arab Saudi. (B02)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com