Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2015, 17:48 WIB


KOMPAS.com
- Perubahan iklim memang sering kali membawa dampak buruk bagi kesehatan. Namun, bukan sekedar menjadi penyebab flu atau batuk, perubahan iklim ternyata berefek buruk pada kemajuan kesehatan. Begitulah menurut studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal The Lancet.

Perubahan iklim dapat menghapus kemajuan kesehatan selama 50 tahun. Perubahan iklim berpotensi menimbulkan risiko luar biasa pada kesehatan publik, terutama pada penyebaran penyakit, keamanan makanan, polusi udara, dan sebagainya.

“Ketika perubahan iklim digolongkan pada masalah kesehatan, bukan hanya tantangan lingkungan, ekonomi dan teknologi, jelas artinya bahwa kita menghadapi masalah sulit yang menyerang hidup manusia,” tulis Richard Horton, editor Lancet.

Masalah kesehatan yang disebabkan perubahan iklim semakin nyata. Cuaca ekstrem seperti badai dan tornado melukai dan membunuh banyak orang, dan kejadian ini makin lama makin sering. Beberapa wilayah, bahkan terpapar cuaca panas yang ekstrem.

Studi ini juga mengatakan, bahwa ada konsekuensi sekunder yang menyerang kesehatan manusia melalui cara-cara yang tidak diperkirakan sebelumnya. Polusi udara dapat menyebabkan alergi. Kekeringan menyebabkan penurunan pada bidang agrikultural yang bisa mengacaukan ekosistem.

Meski, perubahan iklim bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan, di sisi lain bisa jadi kesempatan yang baik untuk membangun “sistem kesehatan yang lebih kuat”. Kebutuhan untuk mengurangi pemanasan global menginspirasi untuk beralih ke clean energy. Hal tersebut bisa mendukung sebuah kota, untuk melaksanakan gaya hidup sehat. Lagipula, mengendarai sepeda ke tempat kerja bukan hanya menghemat bensin, tapi juga memperbaiki lingkungan serta kesehatan kita.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com