Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2015, 15:05 WIB
Dian Maharani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Minuman dingin seperti es teh memang terasa sangat nikmat jika dikonsumsi saat berbuka puasa. Minum air es dinilai dapat menjadi pelepas dahaga, setelah lebih dari 12 jam tidak ada air minum yang masuk ke dalam tubuh. Namun, langsung minum air es saat berbuka puasa ternyata tak baik bagi tubuh.

Praktisi gizi klinis dan olahraga, Rita Ramayulis, mengatakan, minuman yang terlalu dingin akan membuat kerja lambung lambat karena harus menyesuaikan dengan suhu tubuh. Terlebih lagi, perut telah lama tidak terisi makanan ataupun minuman saat puasa. Lambung pasti akan kaget ketika menerima air es.

"Jangan terlalu dingin. Sebaiknya tidak pakai es batu. Jika terlalu dingin, akan lebih lama menyesuaikan dengan suhu tubuh," kata Rita di Jakarta, Jumat (26/6/2015).

Menurut Rita, hal itu bisa mengakibatkan perut terasa kembung atau penuh. Untuk berbuka puasa, sebaiknya dahulukan minum air putih yang tidak dingin. Setelah itu, bolehlah konsumsi minuman yang manis atau dengan camilan yang manis, seperti kurma.

Minuman seperti teh manis juga dianjurkan sebagai hidangan berbuka, untuk mengembalikan gula darah yang rendah selama berpuasa. Namun, minuman manis juga harus dalam porsi yang tidak berlebihan.

Jika sudah minum teh manis, sebaiknya kurangi konsumsi es buah, es cendol, atau hidangan takjil manis dan segar lainnya yang menggugah selera. Satu gelas teh manis saja sudah cukup untuk menaikkan gula darah dan membuat tubuh kembali berenergi.

Hal senada dikatakan oleh ahli gizi Grace Judio-Kahl. Menurut dia, minumlah air putih yang tidak dingin. Selain itu, kita juga bisa mengonsumsi buah-buahan yang manis saat berbuka puasa.

"Buah punya kandungan air yang tinggi. Buah-buahan yang manis juga bisa menaikkan kembali gula darah yang turun selama puasa," kata Grace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com