Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2015, 12:26 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail


KOMPAS.com
 — Seorang wanita berusia 21 tahun meninggal dunia karena terinfeksi amuba Naegleria fowleri. Wanita dari Bishop, California, ini diduga kuat terinfeksi amuba saat berenang di air tawar kawasan Reno, Nevada.

Beberapa hari setelah berenang di air tawar, wanita tersebut terbangun dengan rasa sakit di kepalanya, mual, hingga muntah. Reno Gazette Journal melaporkan, wanita itu kemudian dilarikan ke rumah sakit dan diduga mengidap meningitis.

Namun, ternyata ia didiagnosis terinfeksi primary amoebic meningoencephalitis (PAM) dari amuba Naegleria fowleri. Kondisinya makin memburuk, hingga mengalami serangan jantung dan meninggal dunia. Nyawanya tak tertolong kurang dari satu minggu sejak gejala muncul.

Infeksi langka ini memang mematikan karena amuba langsung menyerang otak manusia. Amuba yang disebut pemakan otak ini dapat masuk melalui hidung manusia, kemudian melakukan perjalanan ke otak. Amuba itu bisa ditemukan di dalam tanah, air tawar, ataupun air hangat.

Amuba Naegleria fowleri memang membutuhkan kondisi khusus untuk berkembang. Amuba ini bisa hidup di dasar kolam air hangat, dan sangat aktif jika berada di suhu sekitar 85 derajat.

Dokter Richard Johnson dari Inyo Public Health mengingatkan warga untuk berhati-hati saat berenang di kolam air panas. Menurut dia, lebih baik bagian kepala tetap berada di atas air saat berenang, atau tutuplah bagian hidung jika ingin merendam kepala.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dalam kurun waktu 10 tahun, yakni 2005 hingga 2014, tercatat ada 35 kasus orang yang terinfeksi amuba Naegleria fowleri di Amerika Serikat. Sebelumnya, bocah 9 tahun bernama Hally Yust juga meninggal karena infeksi amuba pemakan otak setelah bermain ski air di danau.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com