Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2015, 16:30 WIB

KOMPAS.com - Peresepan obat antiimpontesi seperti Viagra dan produk lainnya naik lebih dari 25 persen dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, penjualan sildenafil atau zat aktif dalam obat Viagra dan obat lain diresepkan sampai 1,7 juta.

Pada tahun 2013, tercatat 1,4 juta Viagra diresepkan dokter. Peningkatan juga terlihat pada penjualan obat disfungsi ereksi merek lain. Statistik tersebut merupakan data penjualan di Inggris.

Di Indonesia sendiri obat antiimpotensi termasuk dalam obat yang paling banyak dipalsukan. "Banyak kita temukan viagra palsu di pinggir-pinggir jalan," kata Tengku Bahdar Johan Hamid, Deputi 1 Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza dari Badan Pengawas Obat dan Makanan beberapa waktu lalu.

Pembelian obat antiimpotensi palsu jelas merugikan konsumen karena tidak memberikan efek yang sama dengan viagra asli. Kandungan obat palsu tersebut biasanya hanya tepung.

Obat antiimpotensi sering menjadi pilihan mereka yang mengalami gangguan ereksi. Meski begitu, sebenarnya problem pria ini bisa diselesaikan tanpa obat, misalnya dengan perbaikan pola makan, olahraga, dan pola hidup lainnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com