Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perokok, Contohlah Sikap Saling Menghargai seperti Orang Berpuasa

Kompas.com - 10/07/2015, 07:10 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk menghormati orang yang sedang berpuasa, selama bulan Ramadhan, jendela rumah makan atau restoran ditutup dengan tirai. Begitu pula orang yang tidak berpuasa tidak akan makan di depan orang yang sedang berpuasa.

Anggota DPRD DKI Jakarta bidang Kesra, Steve S Musa, berharap sikap saling menghargai itu juga bisa terjadi antara perokok dan bukan perokok. "Saya berkhayal, suasana berpuasa ini sama dengan suasana orang yang merokok menghormati orang yang tidak merokok," ujar Steve dalam diskusi di Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Dia menyinggung banyak orang yang masih merokok di kawasan tanpa rokok (KTR). Padahal, banyak orang di sekitarnya yang tidak merokok. Ia pun kembali memberikan contoh jika dalam suasana puasa. "Misalnya saya yang tidak berpuasa, akan malu makan di halte, sementara orang sekelilingnya sedang puasa," kata Steve.

Jika sikap saling menghargai diterapkan oleh perokok, ia yakin KTR bisa berjalan dengan baik. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tenyang Kesehatan, ada tujuh kawasan tanpa rokok.

Tujuh kawasan tersebut yaitu fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum atau tempat lain yang ditentukan.

Dalam diskusi yang sama, Direktur Eksekutif Lentera Anak Indonesia Heri Chariansyah mengatakan, KTR merupakan upaya untuk melindungi masyarakat, khususnya perempuan, anak-anak, dan masyarakat yang tidak merokok dari paparan asap rokok yang beracun.

Asap rokok terbukti dapat membahayakan kesehatan orang-orang di sekitar perokok. Tak sedikit perokok pasif yang meninggal dunia karena sering terpapar asap rokok. Pemerintah DKI dan DPRD DKI Jakarta pun diminta segera membahas Rancangan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok untuk menguatkan regulasi yang sudah ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com