Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindrom Klinefelter, Ketika Laki-laki Memiliki Payudara

Kompas.com - 16/07/2015, 11:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail


KOMPAS.com
– Terlahir dengan jenis kelamin laki-laki, tetapi Charles Darling pada usia 13 tahun tumbuh payudara layaknya seorang wanita di dadanya. Pinggulnya makin lama juga berbentuk. Lekuk tubuhnya seperti wanita.

Charles ternyata mengalami sindrom Kleinefelter, yaitu lahir dengan kelebihan kromosom X (kromosom wanita). Sisi feminimnya lebih menonjol dibanding maskulinnya. Charles pun akhirnya memilih berpenampilan sebagai seorang wanita dan berganti nama menjadi Charli.

"Saya tidak memilih untuk menjadi seorang wanita, Ini berkembang secara alami,” kata Charli.

Charli baru mengetahui kelainannya itu saat berusia 18 tahun ketika memeriksakan diri ke dokter. Sebelumnya, selama lima tahun, ia selalu menyembunyikan pertumbuhan payudaranya dengan mengenakan pakaian longgar. Saat itu, Charli sebenarnya sudah menyadari dirinya berbeda dengan teman laki-laki seusianya. 

Saat bercermin, Charli yang berasal dari Salford, Manchester ini juga tidak melihat dirinya sebagai laki-laki. Ia sempat berusaha untuk kembali berpenampilan sebagai laki-laki dengan mengoperasi payudaranya saat berusia 21 tahun. Namun, setelah operasi, payudara Charli tumbuh kembali.

Sekarang Charli berusia 38 tahun. Ia sudah percaya diri dengan penampilan sebagai seorang wanita. Charli juga tak menyembunyikan keadaannya dan mencintai dirinya sebagai seorang transgender.

"Saya menyadari menjadi interseks merupakan suatu kehormatan, bukan kutukan. Tidak ada yang salah dengan saya," kata Charli.

Pada akhir tahun ini, Charli akan mengikuti kontes kecantikan Miss Transgender UK. Charli ingin mengenalkan adanya sindrom klinefelter, di mana seorang laki-laki dengan memiliki testis dan penis, juga memiliki payudara dan pinggul seperti wanita karena kelebihan kromosom X.

Alison Bridge selaku ketua Klinefelter's Syndrom Association (KSA) mengatakan, sindrom ini akan diderita seumur hidup. Diperkirakan ada12 juta orang di seluruh dunia yang mengalami sindrom klinefelter.

Namun, baru sekitar 25 persen orang yang terdiagnosis. Sindrom ini dapat diketahui dengan tes darah untuk mengetahui jumlah dan bentuk kromosom X maupun Y.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com