Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2015, 07:10 WIB

KOMPAS.com - Benturan keras di kepala anak bisa terjadi karena aktivitas sehari-hari, baik itu karena terjatuh, kecelakaan, atau pun olahraga. Benturan keras bisa menimbulkan risiko cedera kepala, antara lain gegar otak.

Gegar otak merupakan cedera otak yang terjadi akibat benturan atau goncangan hebat, yang bisa menyebabkan hilangnya fungsi otak untuk sementara waktu.

Berbeda dengan orang dewasa, struktur otak anak belum matang, karenanya benturan yang terjadi di kepala si kecil perlu diwaspadai. Meski begitu, orangtua tidak perlu panik jika anak mengalami benturan di kepala sampai memar, benjol, atau berdarah. Tanda-tanda ini belum pasti menunjukkan kondisi gegar otak.
 
Walau hilangnya kesadaran merupakan gejala yang umum terjadi pada gegar otak, namun bisa saja seseorang yang terkena gegar otak tidak sampai kehilangan kesadaran.

Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Sakit kepala atau rasa tertekan di kepala
- Bingung atau mengigau terus-menerus.
- Kian lama kian lesu
- Terus-menerus mengantuk
- Pembesaran pada pupil
- Muntah
- Sensitif pada cahaya dan suara
- Gangguan bicara
- Pingsan

Adanya gejala kerusakan otak yang serius bisa saja langsung terlihat, atau baru muncul beberapa jam atau beberapa hari sesudah cedera terjadi. Tingkat kewaspadaan serta tingkat perhatian Anda dapat memberikan informasi penting mengenai sejauh mana kerusakan yang terjadi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com