Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Penyumbatan Pembuluh Darah di Kaki Tanpa Operasi

Kompas.com - 31/07/2015, 14:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

Shutterstock Ilustrasi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Penyumbatan pembuluh darah di kaki karena adanya tumpukan lemak atau dikenal dengan penyakit arteri perifer, sering kali tidak ditangani oleh penderitanya. Sama halnya dengan penyumbahan pembuluh darah di jantung, cara mengatasi arteri perifer biasanya juga dengan pemasangan stent atau ring (cincin) untuk melancarkan kembali pembuluh darah.

Namun, pemasangan stent pada kaki dinilai kurang tepat. “Kaki itu kan bagian tubuh yang banyak bergerak. Pasang stent kelemahannya gampang mencederai pembuluh darah jika bergerak terus,” ujar dokter Spesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular Suhartono di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (30/7/2015).

Suhartono mengungkapkan, saat ini ada cara baru, yaitu menggunakan alat seperti bor untuk mengikis lemak penyebab sumbatan di pembuluh darah. Tak perlu tindakan operasi, penggunaan alat ini bisa membuat aliran darah pasien kembali lancar. “Ini alat baru, treatment tanpa tindakan operasi,” ungkap Alexander Jayadi Utama yang juga dokter Spesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular Suhartono di Rumah Sakit Premier Bintaro.


Saat tindakan, pasien bisa dibius lokal hanya pada bagian kaki. Setelah tindakan, pasien diminta istirahat selama 6 jam, kemudian dapat beraktivitas kembali, sehingga tak perlu rawat inap. “Lukanya hanya satu tusukan atau paling hanya satu jaitan,” terang dokter Suhartono lagi.

Penyakit arteri perifer sendiri kerap terjadi pada penderita diabetes. Penyumbatan pembuluh darah di kaki bisa membuat kaki pasien lama kelamaan berwarna hitam dan mengalami kematian jaringan. Dalam kondisi parah, kaki harus diamputasi. Sayangnya, penyakit ini sering tak terdeteksi sejak awal, karena biasanya pasien tidak merasakan nyeri pada bagian kaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com