Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2015, 13:45 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lari merupakan olahraga yang makin banyak diminati masyarakat perkotaan di Indonesia. Tak hanya sekedar menjadi tren, olahraga ini membawa manfaat bagi kesehatan. Seperti yang dialami pendiri komunitas lari Indo Runners, Reza Puspo. Setelah mulai rutin lari sejak tahun 2009, Reza mengaku tak gampang sakit-sakitan.

"Sebelum rutin lari sering sakit. Setahun bisa 9 kali sakit flu. Sekarang, paling satu atau dua kali sakit flu dalam setahun. Saya merasa lebih fit daripada sebelum lari," ujar Reza saat ditemui dalam acara Running Clinic di Jakarta, Sabtu (1/8/2015).

Reza mengaku daya tahan tubuhnya menjadi lebih baik dan berat badan lebih terkontrol setelah rutin lari. Ia lari 3 kali dalam seminggu jika tidak sedang tidak ada ajang perlombaan lari. "Weekend, lari satu jam sampai dua jam. Kalau hari biasa, 30 menit sampai satu jam, tergantung waktu yang saya punya," ujar pria yang juga rutin bersepeda dan berenang ini.

Menurut Reza, lari merupakan olahraga yang paling sederhana dan murah meriah. Ia pun senang, lari makin banyak peminatnya, baik pria maupun wanita. Tahun 2009 lalu, Reza mengaku sulit mengajak orang untuk olahraga lari. Namun, kini anggota komunitas Indo Runners pun terus bertambah dan sudah mencapai sekitar 50 ribu orang.

Bagi orang yang baru mulai olahraga lari, Reza menyarankan untuk melakukannya secara bertahap. Bisa dilakukan rutin 3 kali seminggu dengan jarak dan waktu berlari yang disesuaikan dengan kemampuan. Misalnya, lari selama 20 menit terlebih dahulu dan sisanya berjalan kaki. Hari-hari berikutnya bisa tambah waktu dan jarak lari secara bertahap. Pada awal berlari pun sebaiknya stabil atau tidak memaksa untuk terlalu kencang. Hal ini bisa membuat Anda cepat lelah saat pertengahan lari. "Jangan gas terlalu kencang di awal. Enjoy dulu deh kalau pemula. Target jangan muluk-muluk dulu," ujar Reza.

Reza juga mengingatkan pentingnya terhindar dari dehidrasi saat lari. Untuk itu, jangan lupa mengganti cairan tubuh yang keluar melalui keringat dengan air putih. Selain itu, Reza mengimbau seseorang untuk cek kesehatan ke dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk rutin olahraga lari. Menurut Reza, belum tentu semua orang memiliki kondisi yang aman untuk lari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com