Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2015, 19:30 WIB


KOMPAS.com
- Seorang ahli kesehatan di Inggris mengeluarkan peringatan mengenai bahaya dari soda diet. Niraj Naik, penulis blog The Renegade Pharmacist mengatakan, minuman bersoda rendah kalori membuat gigi busuk, tubuh gemuk, bahkan memberikan efek yang sama seperti kokain. Niraj telah membuat sebuah timeline mendetil mengenai efek dari soda diet, yang selama ini digembor-gemborkan sebagai minuman alternatif yang lebih sehat dibanding soda lainnya yang mengandung banyak gula.

Peringatan ahli farmasi ini, berawal dari sebuah infografis yang dibuatnya mengenai bahaya minuman bersoda yang tersebar hingga seluruh dunia. “Berdasarkan pengalaman saya sebagai ahli obat-obatan, saya banyak melihat orang-orang yang banyak minum soda pada akhirnya terkena penyakit metabolis seperti sakit jantung, diabetes, dan obesitas. Lalu, saya juga menemukan orang-orang yang minum soda diet ternyata mengalami hal yang sama seperti mereka yang mengonsumsi soda biasa,” jelas Niraj.

Niraj mengatakan, saat pertama kali menyesap soda diet, asam fosfat mulai menyerang gigi. Zat kimia aspartam lalu memicu reseptor rasa dan mengelabui tubuh, membuatnya berpikir ia baru saja memproses gula. Dalam waktu 20 menit, soda diet bisa membuat tubuh kita menjadi tempat penimbunan lemak. Lalu, 40 menit setelah mengonsumsinya, soda diet mengubah kita menjadi pecandu.

“Kombinasi kafein dan aspartam menciptakan kecanduan yang sama seperti kokain,” tulis Niraj. Enam puluh menit setelah menyesap soda diet, kita akan menginginkannya lagi. “Hal itu membuat kita ingin minum soda lagi atau bahkan junk food. Siklus kecanduannya tidak pernah berhenti,” kata Naik.

Lalu bagaimana dengan soda diet yang dikatakan bisa membantu menurunkan berat badan?

Marisa Peer, psikolog tingkah laku dan ahli di bidang gangguan makan mengatakan, ia ragu jika seseorang bisa turun berat badannya karena mengganti soda biasa dengan soda diet, dan penggantian gula dengan zat kimia lain patut disalahkan.


“Pemanis buatan dihubungkan dengan penurunan hormone leptin, yaitu hormon yang mengatur nafsu makan,” kata Marisa. Leptin adalah hormon yang menghambat rasa lapar. Jadi, minuman seperti soda diet sebenarnya membuat kita semakin lapar dan tidak puas dengan jumlah makanan yang kita konsumsi.

Penelitian sebelumnya, pernah menemukan kaitan antara soda diet dengan pelebaran lingkar pinggul bagi mereka yang berusia di atas 65 tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com