Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Langka, Ukuran Tangan Bocah Ini Lebih Besar daripada Kepalanya

Kompas.com - 11/08/2015, 13:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com — Mohammad Kaleem (8), bocah dari desa terpencil di Jharkhand, India timur, memiliki tangan raksasa karena menderita penyakit langka, macrodactyly atau gigantisme lokal.

Penyakitnya itu membuat lengan hingga telapak tangan Kaleem tumbuh tidak proporsional dengan tubuhnya. Ukuran telapak tangan Kaleem lebih besar daripada ukuran orang dewasa. 

Sayang, penduduk di desa percaya bahwa Kaleem terkena kutukan. Kaleem pun dikucilkan dan menjadi bahan olok-olok teman-temannya. Bahkan, Kaleem ditolak masuk ke sekolah.

"Para guru di sekolah mengatakan, mereka tidak bisa menerima Kaleem. Mereka mengatakan, tangan Kaleem yang besar akan menakut-nakuti anak-anak lain," kata ayah Kaleem, Mohammad Shamim.

Beruntung, Kaleem kemudian mendapat banyak bantuan setelah sosoknya menjadi berita utama berbagai surat kabar internasional. Orangtua Kaleem kemudian dikenalkan kepada dokter Raja Sabapathy, seorang ahli bedah tangan yang dikenal dalam keahliannya melakukan bedah mikro.

"Dia adalah dokter pertama yang mengatakan kepada kami bahwa ada beberapa jenis obat yang mungkin bisa membantu anak kami," kata ibu Kaleem, Haleema Begum.

Kaleem akan menjalani operasi di Rumah Sakit Ganga, Coimbatore, India, untuk membuat ukuran tangannya menjadi normal seperti anak seusianya. Jika tidak segera dioperasi, Kaleem akan semakin sulit menyelesaikan tugasnya sehari-hari, seperti makan, mandi, dan berpakaian, seiring bertambah usianya.

Sabapathy dan timnya berusaha untuk mengurangi ukuran tangan dan jari Kaleem tanpa merusak saraf-sarafnya agar tangannya tetap bisa berfungsi dengan baik. Sabapathy mengakui, penanganan Kaleem merupakan operasi paling kompleks yang pernah ia temui. Tim dokter akan melakukan operasi pada salah satu tangan Kaleem terlebih dahulu.

Meski kondisi Kaleem telah diakui secara medis, warga di desa tetap percaya pada takhayul dan yakin operasi Kaleem akan sia-sia. Warga percaya mitos, kutukan itu terjadi pada Kaleem karena perbuatan salah yang pernah dilakukan orangtuanya pada masa lalu.

Kedua orangtua Kaleem tak peduli dengan tudingan para tetangga mereka. Orangtua Kaleem tetap berharap putranya kembali bisa hidup normal dan memiliki masa depan yang lebih baik setelah menjalani operasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com