Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2015, 14:18 WIB
KOMPAS.com - Saat ini melihat perempuan merokok bukan menjadi hal yang tabu lagi. Padahal merokok adalah salah satu penyebab wanita tidak subur. Oleh sebab itu, dipandang dari sudut kesehatan, merokok sama sekali dilarang, baik pada saat kehamilan maupun tidak.

Merokok berarti menghirup ribuan bahan kimia yang terkandung di dalamnya sehingga dampak yang timbul pada kesehatan sangatlah tinggi. Meskipun sekarang banyak diklaim rokok rendah ataupun bebas nikotin, namun bukan berarti bebas bahaya pula.

Beberapa literatur mengatakan, bahwa kebiasaan merokok pada perempuan berdampak pada tingkat kesuburan. Selain itu, merokok terbukti mengakibatkan peningkatan risiko penyakit keganasan termasuk organ reproduksi.

Zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang.

Kebiasaan merokok juga menyebabkan penurunan produksi sel telur sehingga yang bersangkutan jadi tidak subur, menurunkan kemampuan ovarium untuk memproduksi estrogen, serta meningkatkan risiko terjadinya kecacatan pada sel telur.

Sebuah harian di Inggris pun melaporkan hasil suatu penelitian bahwa merokok dapat merusak sistem reproduksi seseorang dan mengurangi peluang untuk memiliki anak sehat. Mereka menganjurkan pasangan yang berencana memiliki anak agar menghindari kebiasaan merokok.

Studi tentang rokok dan reproduksi yang dilakukan selama dua dekade itu menyimpulkan, merokok dapat menyebabkan rusaknya sistem reproduksi seseorang, sejak masa pubertas sampai dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com