Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2015, 14:20 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Migren adalah sakit kepala berdenyut-denyut di satu area kepala. Sakit kepala yang satu ini sering disertai dengan rasa mual, muntah dan sensitif saat terkena paparan cahaya dan suara.

Stres adalah salah satu penyebab terjadinya migren. "Tahukah Anda, anak bungsu, anak sulung dan anak tunggal paling sering terkena migren. Kenapa demikian? Mereka ini paling disayang orang tua, sehingga ambang stres yang dialami lebih rendah dibanding anak tengah. Hal-hal kecil mungkin sudah bikin stres bagi mereka," kata Dr. Alfred Sutrisno, SpBS, ahli bedah saraf dari RS Omni Alam Sutra.

Menurutnya, nyeri seperti migren ini termasuk sulit diobati. "Nyeri itu hanya bisa diobati 30 persen. Nyeri kepala ini memang paling sering dialami, terutama oleh wanita," kata dokter saraf lulusan Universitas Indonesia ini.

Pain management  dapat dilakukan untuk membantu mengatasi nyeri. "Dokter akan memanipulasi agar rasa nyeri itu tidak mengganggu," katanya. Prosedur manajemen nyeri ini mirip seperti akupuntur. "Tetapi titik yang disasar langsung menuju saraf yang diterapi menggunakan radio frekuensi untuk mengatasi nyeri," papar dokter yang belajar soal nyeri di banyak negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com