Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2015, 15:00 WIB

KOMPAS.com - Penurunan angka kematian bayi merupakan salah satu target Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) yang tak tercapai. Untuk menyuarakan hal itu, 2.800 anak mengikuti lomba lari estafet bersama selama tujuh menit demi mengejar kehidupan lebih baik di masa depan.

 

Sorak-sorai penuh semangat menggema di pelataran halaman SDN Marunda 02, Jakarta Utara, Jumat (28/8) pagi. Puluhan anak yang mengenakan kaus putih bertuliskan "Race for Survival 2015" mengambil ancang-ancang untuk berlari.

 

Mereka dikelompokkan dalam beberapa barisan dengan lintasan tali hitam. Setiap anak yang berbaris terdepan memegang kayu kecil merah. Saat peluit ditiup panitia, para peserta berlari secara estafet sambil memegang tongkat kayu itu hingga mencapai garis akhir.

 

Tim pemenang akan mengikuti lomba pada acara puncak di Gelanggang Olahraga Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Sabtu ini. Kegiatan yang diadakan Save the Children, lembaga swadaya masyarakat bidang kesehatan, itu berlangsung sebulan terakhir di puluhan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Jakarta dan Aceh.

 

Kegiatan itu merupakan kampanye tahunan Save the Children demi menyuarakan harapan, impian, dan keinginan anak-anak di seluruh dunia. Tahun ini, lebih dari 60 negara di dunia berpartisipasi dalam kampanye itu. "Tema tahun ini ialah hak anak untuk hidup, termasuk di dalamnya anak baru lahir. Ini dilatarbelakangi angka kematian bayi yang tinggi setiap tahun," kata Direktur Kampanye dan Advokasi Save the Children Tatak Ujiyati.

 

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012, setiap tahun 152.000 anak balita meninggal. Sebanyak 48 persen di antaranya tak bisa melewati 28 hari pertama mereka. Dari perhitungan Save the Children, ada sekitar 200 bayi meninggal setiap hari. Artinya, setiap tujuh menit, satu bayi meninggal di Indonesia atau sekitar 73.000 bayi dalam satu tahun.

 

Fakta ini menginspirasi lembaga itu untuk mengadakan lomba lari estafet selama tujuh menit. Jumlah peserta lari 2.800 anak jadi lambang jumlah hari rentan tak bisa dilalui bayi pada kehidupan awal yakni 28 hari. "Anak-anak berjuang mempertahankan kehidupan," ucapnya.

 

Kegiatan berlari itu sekaligus mengajak peserta membiasakan hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan. Dalam kegiatan itu, anak-anak menyampaikan harapannya untuk kehidupan lebih baik di masa depan. Harapan mereka antara lain ingin pendidikan lebih baik, tak ada korupsi, dan tidak ada polusi.

 

Menurut Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Tini Suryanti Suhandi, upaya menekan angka kematian bayi dilanjutkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang akan disahkan September 2015. "Semua pihak harus berkontribusi," ujarnya. (B06)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com