Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan Pengobatan Medis, Perburuk Kondisi Kanker Payudara

Kompas.com - 02/09/2015, 17:40 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanker payudara merupakan penyakit peluang kesembuhan yang tinggi, apabila terdeteksi sejak dini. Sayangnya, sering kali wanita takut untuk menjalani pengobatan. Apalagi, jika dokter langsung memutuskan untuk operasi pengangkatan payudara atau masektomi. Akhirnya, banyak yang beralih ke pengobatan alternatif, seperti hanya konsumsi obat herbal. Padahal, langkah itu justru hanya bisa memperburuk kanker payudara.

Pendiri komunitas kanker payudara Lovepink Madelina Mutia mengaku cukup banyak menemui teman-teman pejuang kanker payudara yang datang berobat saat sudah stadium lanjut, karena lebih dulu menjalani pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif nyatanya tak sanggup membunuh sel kanker.

Meninggalkan pengobatan medis sama halnya dengan membiarkan sel-sel kanker berkembang menjadi lebih ganas. Mulanya hanya stadium 2B, karena meninggalkan pengobatan medis, malah menjadi stadium 3 hingga 4. "Kalau alternatif mungkin kasus penyakit tertentu bisa sembuh. Tapi, kalau sel kanker itu, kan sangat cepat berkembang dan herbal enggak bisa mengejar," kata Mutia saat ditemui di Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Mutia mengatakan, masalah ini pun kerap diinformasikan setiap kali Lovepink menggelar kegiatan rutin seperti edukasi atau sosialisasi deteksi dini kanker payudara. Jika terdiagnosis kanker payudara, segera melakukan pengobatan medis di rumah sakit "Apabila terdiagnosa, jangan menengok alternatif, langsung ke medis. Medis itu kan sudah melalui riset puluhan tahun, yang sudah pasti, kalau sakit ini, ya obatnya ini," tegas Mutia.

Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling banyak diderita para wanita. Deteksi dini sangat penting, agar kanker bisa lebih mudah untuk diobati. Cara deteksi dini, yaitu dengan melakukan SADARI atau periksa payudara sendiri dan rutin cek dengan mamografi maupun USG pada wanita berusia di atas 35 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com