Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habis Manis Sepah Dibuang Pria Pembeli Jasa Seks

Kompas.com - 02/09/2015, 20:00 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber TIME.com
KOMPAS.com - Pria pembeli seks ternyata rentan terlibat kejahatan seks dan cenderung memiliki sejarah kekerasan seksual. Seperti membeli kopi, setelah dinikmati boleh dibuang. Demikian menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Interpersonal Violence.

Penelitian itu melibatkan 101 pria di daerah Boston. Studi itu menemukan pria pembeli seks cenderung memiliki lebih sedikit empati terhadap perempuan dan cenderung memiliki karakter kekerasan seksual.

Riset itu menyaring 1.200 orang pria dengan tujuan mengisolasi secara demografi grup yang dapat dibandingkan untuk diwawancara. "Kedua kelompok cenderung memilih seks impersonal, ketakutan mendapat penolakan dari wanita,  riwayat melakukan tindakan agresif seksual dan identifikasi diri maskulin tak bersahabat," kata profesor dari UCLA, Neil Malamuth yang juga melakukan penelitian ini.

"Mereka yang membeli seks rata-rata memiliki empati lebih sedikit terhadap wanita pekerja seks dan memandang mereka berbeda dengan wanita lain," katanya.

Peneliti mendefinisikan "maskulinitas tak bersahabat" sebagai hasrat cinta diri sendiri dan perseteruan untuk memiliki kekuasaan di atas diri wanita. Seorang pria mengatakan kepada peneliti, ia memandang membeli jasa seks dari pekerja seks seperti membeli secangkir kopi. Ketika sudah habis, dia membuangnya.

Studi pun menemukan pria pembeli seks lebih cenderung melakukan pemerkosaan dan melakukan kejahatan seksual lainnya. Studi ini dilakukan berhubung wilayah hukum saat ini makin menargetkan pembeli jasa seks daripada pekerja seks dalam upayanya mengatasi prostitusi dan perdagangan seks.

Suara Amnesti International Agustus lalu merekomendasikan dekriminalisasi komplit pelacuran untuk pembeli dan penjual.

Studi ini dilakukan juga oleh Melissa Farley yang menjalankan Prostitution Research & Education, lembaga nirlaba yang meneliti prostitusi dan perdagangan seks. Dalam pernyataan misinya, lembaga itu mendedikasikan dirinya untuk menghapus pelacuran. Studi itu juga didanai oleh Hunt Alternatives.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com