Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2015, 19:09 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika menyusui bayi, tak terasa sudah memakan waktu cukup lama. Namun, sering kali ibu bertanya-tanya, sudah cukupkah ASI yang ia berikan kepada bayinya? Konselor laktasi dari Rumah Sakit Bunda Jakarta, Muji Hananik mengatakan, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk mengetahui bayi sudah cukup ASI.

"Pertama, perhatikan pipisnya. Umumnya 5-6 kali per hari dan buang air besar (BAB) 2 kali atau lebih per hari," terang Nanik dalam seminar bertajuk New Mom, New You di Rumah Sakit Bunda Jakarta, Sabtu (12/9/2015).

Namun, jangan langsung khawatir jika BAB ternyata sangat sering terjadi, misalnya 10 kali BAB atau lebih dalam sehari. Menurut Muji, pada minggu pertama kelahiran bayi, hal itu bisa saja terjadi. Jika bayi tetap aktif, mata dan ubun-ubun tidak cekung, maka ibu tak perlu terlalu khawatir bayi mengalami diare.

Muji menjelaskan, BAB lebih sering pada awal kelahiran disebabkan oleh adanya kandungan laktosa pada ASI. Laktosa ini sangat dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan otaknya. Kemudian, perhatikan berat badannya. Normalnya, berat badan bayi akan bertambah 500 gram sampai satu kilogram setiap bulan.

Tanda umum lainnya, bayi akan berhenti menghisap payudara ibu. Itu berarti bayi merasa sudah kenyang. Jika lapar atau kehausan, biasanya bayi akan menangis.

Nah, agar pengeluaran ASI optimal, jangan lupa untuk memerhatikan posisi menyusui yang benar. Muji menjelaskan, saat menyusui mulut bayi harus terbuka lebar dan sebagian besar areola atau bagian hitam di sekitar puting masuk ke bagian tengah mulut bayi.

"Kalau cuma menghisap di puting, bisa enggak keluar ASI-nya. Gudang ASI ada di areola," kata Muji. Kemudian, posisi dagu bayi menyentuh payudara ibu. Posisi menyusui yang benar ini juga dilakukan untuk menghindari lecet pada payudara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com