Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2015, 18:10 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Indeks angka gigi berlubang masyarakat Jawa Timur terbilang masih cukup tinggi yakni mencapai 5,5 buah. Angka tersebut bahkan mengungguli indeks angka secara nasional yang mencapai 4,6.

"Komponen terbesar sebanyak 3,8 adalah jumlah gigi permanen yang dicabut atau sisa akar, sedangkan yang sudah ditambal masih rendah sekali, hanya 0,08," kata Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Coen Pramono, Rabu (16/9/2015), usai pembukaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di kampus Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga Surabaya.

Coen berharap, hadirnya BKGN di Surabaya dan Jember mampu menekan indeks kerusakan gigi warga Jatim melalui berbagai kegiatan edukasi yang dilakukan. "Selain di Surabaya dan Jember, BKGN juga digelar di 25 PDGI Cabang, dan 20 rumah sakit gigi dan mulut di fakultas kedokteran gigi di 14 kota di seluruh Indonesia," ujarnya. 

Di Universitas Airlangga, BKGN akan berlangsung selama tiga hari pada 16-18 September, melibatkan 290 tenaga kesehatan gigi. Mereka akan melayani lebih dari 1.000 warga Surabaya dalam hal pemeriksaan gratis dan edukasi layanan kesehatan gigi.

BKGN di Universitas Airlangga dibuka secara simbolis dengan menggelar gosok gigi massal oleh ribuan siswa sekolah dasar di Surabaya, sebagai upaya memperkenalkan merawat gigi sehat sejak dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com