Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2015, 14:35 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit Diabetes tak bisa dianggap sepele, karena bisa menimbulkan komplikasi penyakit lainnya. Salah satunya, kerusakan pada retina mata atau biasa dikenal dengan retinopati diabetik.

Retina sendiri merupakan lapisan dalam dari dinding bola mata yang mengandung sel saraf dan berfungsi untuk menangkap cahaya. Dokter Spesialis Mata Iwan Sovani dari Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, Jawa Barat mengungkapkan, akibat retina mata tidak berfungsi dengan baik, penglihatan menjadi buram hingga bisa berakhir pada kebutaan.

"Bisa pembuluh darah bocor, ada cairan menumpuk di retina sehingga suatu saat penglihatan burem. Kalau lebih lanjut bisa ada pendarahan dan retina lepas," terang Iwan di sela-sela acara The First Indonesian Vitreo-Retina Society (INAVRS) MEETING di Jakarta, Sabtu (26/9/2015).

Iwan menjelaskan, peningkatan gula darah pada pasien diabetes bisa merusak sistem mikrovaskuler atau pembuluh darah kecil di seluruh tubuh, termasuk di mata. Kerusakan mikrovaskuler itu antara lain pembuluh darah bocor, bengkak, hingga pecah.

Risiko retinopati diabetik meningkat jika gula darah sering tidak terkontrol. Lamanya seseorang mengidap diabetes juga meningkatkan risiko kerusakan pada retina mata itu.

"Setiap orang berbeda-bisa biasanya setelah 5 sampai 10 tahun diabetes kemudian matanya jadi burem," kata Iwan.

Retinopati diabetik sering kali baru disadari penderitanya ketika penglihatan mulai kabur. Jika tidak segera ditangani, lama-kelamaan penglihatan akan semakin tidak jelas hingga kebutaan.

Retinopati diabetik diperkirakan akan mengalami peningkatan pada tahun 2030, seiring meningkatnya penyandang diabetes. Dokter Spesialis Mata Gitalisa Andayani mengungkapkan, dari total pasien diabetes saat ini sekitar 40 persen akan mengalami retinopati diabetik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com