Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2015, 13:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com — Skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa berat. Sekitar 10 persen penderita penyakit ini berakhir dengan bunuh diri dan cukup banyak pasien gangguan jiwa yang dipasung. Meski begitu, sebenarnya jika ditangani sejak awal, sebenarnya skizofrenia bisa disembuhkan.

Penyebab skizofrenia memang belum diketahui dengan pasti. Namun, para ahli menyebut beberapa faktor, seperti genetika, biokimia di otak, serta gangguan organik akibat penggunaan obat-obatan terlarang, bisa memicu penyakit ini.

Menurut dr AA Agung Kusumawardhani, spesialis kesehatan jiwa, penderita skizofrenia memang bisa sembuh, tetapi tidak bisa pulih 100 persen. Dengan kemajuan obat-obatan, kekambuhan bisa dicegah.

"Jika baru terdeteksi dan langsung mendapatkan penanganan atau penyakitnya baru episode satu, disarankan untuk mengonsumsi obat rutin dalam jangka waktu dua tahun hingga gejala tersebut hilang. Namun, jika sudah kambuh berkali-kali atau sudah episode dua, harus terapi obat-obatan dengan kurun waktu lima tahun walaupun gejala sudah mereda," katanya dalam acara media edukasi bertema "Dignity in Mental Health" di Jakarta, Senin (28/9/2015).

Sementara itu, orang dengan skizofrenia (ODS) yang sudah menggunakan kekerasan, baik yang menyerang diri sendiri maupun orang lain, diharuskan mengonsumsi obat-obatan seumur hidup.

Dengan kepatuhan pasien untuk mengonsumsi obat dan juga dukungan keluarga dan lingkungan, harapan bagi pasien skizofrenia untuk hidup normal tetap ada.

"ODS yang sudah pulih tetapi tidak meneruskan konsumsi obat-obatan dan terapi, kemungkinan akan kambuh kembali. Jadi, jalan terbaik untuk recovery ODS adalah dengan terus menjalani pengobatan dan juga terapi pendukung, seperti terapi wicara," kata dr Eka Viora, Sp KJ, Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI, dalam acara yang sama.

Eka juga menekankan pentingnya pemberian edukasi dan peningkatan keterampilan keluarga untuk menangani ODS yang kambuh. Keluarga bisa bergabung dalam komunitas orang-orang yang peduli dengan skizofrenia sehingga bisa saling berbagi tips dan juga dukungan dalam merawat ODS.

"ODS harus mendapatkan kasih sayang dan perhatian, bukan stigma dan diskriminasi dari masyarakat," katanya. (Muthia Zulfa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com