Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2015, 13:19 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com –Penyakit jantung bawaan pada bayi yang baru lahir terjadi, karena adanya pembentukan jantung yang tidak sempurna pada janin di dalam kandungan. Penyakit jantung bawaan, hingga saat ini penyebabnya belum diketahui pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang diduga oleh para ahli bisa menyebabkan kelainan pada jantung.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Ganesja Harimurti menjelaskan, penyebabnya bisa jadi karena multifaktor atau tidak disebabkan oleh satu faktor saja.

“Faktor risikonya antara lain ibu hamil 40 tahun ke atas, paling bagus sampai usia 35 tahun. Menggunakan obat-obatan jaman dulu untuk menenangkan ibu hamil. Tapi sekarang obatnya sudah tidak dignakan lagi,” jelas Ganesja dalam diskusi media di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Risiko lainnya, yaitu terinfeksi virus atau parasit seperti campak Jerman, rubella dan toksoplasma. Kedua virus ini bisa jika tetinfeksi pada ibu hamil bisa menular ke bayi yang dikandungnya. Tak hanya kelainan jantung pada bayi, infeksi virus maupun parasit tersebut bisa menyebabkan kelainan bawaan lahir lainnya.

Terpapar sinar rontgen juga disebut sebagai faktor risiko. Untuk itu, ibu hamil tidak dianjurkan untuk melakukan rontgen secara sembarangan. Faktor lain adalah merokok ataupun menjadi perokok pasif.

Ganesja menjelaskan, faktor risiko itu bisa saja memengaruhi janin pada usia kehamilan trisemester pertama. Sebab, pembentukan jantung yang sempurna terjadi pada usia 3-4 bulan.

Ada pula faktor risiko genetik atau keturunan. “Misalnya ada orangtuanya penyakit jantung bawaan, anaknya terkena juga. Ada seperti itu, tapi sangat kecil jumlahnya,” kata Ganesja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com