Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2015, 10:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia. Peringatan hari ini bukan mengenal apa itu penyakit diabetes, tetapi lebih mengajak orang mencegah terjadinya diabetes.

Mencegahnya, tentu saja dengan melakukan pola hidup sehat. Terutama, konsumsilah makanan berigizi seimbang. Tinggalkan kebiasaan sering minum minuman manis, dan konsumsi makanan lemak berlebihan, seperti makan gorengan.

Selain makanan, lakukanlah aktivitas fisik atau berolahraga minimal 30 menit per hari. Olahraga akan membuat tubuh sehat dan bugar. Menjaga pola makan dan olahraga teratur dapat mencegah seseorang menjadi obesitas sekaligus diabetes.

Pencegahan selanjutnya, yaitu hentikan kebiasaan merokok. Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, merokok meningkatkan risiko diabetes. Secara teori, barangkali banyak yang sudah paham betul bagaimana melakukan pola hidup sehat. Namun, kenyataannya tak semua orang bisa disiplin menerapkannya. Hari ini, sudahkah Anda makan seimbang dan olahraga?

Ketahuilah, diabetes saat ini menjadi masalah di seluruh dunia. Diabetes akan diderita seumur hidup dan menyebabkan komplikasi berbagai penyakit. Perubahan gaya hidup merupakan tantangan terbesar penanganan diabetes di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Meningkatnya diabetes dikarenakan perubahan gaya hidup. Konsumsi gula tinggi, kurang olahraga. Kegemukan atau obesitas meningkat," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Idrus Alwi dalam jumpa pers Hari Diabetes Sedunia di Jakarta, Sabtu (14/11/2015).

Penyakit diabetes pun dikenal sebagai silent killer atau membunuh diam-diam, karena gejala awalnya tidak muncul. Sering kali diabetes baru diketahui setelah menimbulkan komplikasi.

Tak hanya di perkotaan, diabetes juga terjadi pada orang-orang yang tinggal di pedesaan. Mulai dari kurang konsumsi sayur-sayuran, kurang olahraga karena terlalu asyik bermain gadget, dan kebiasaan merokok.

"Status ekonomi semua kena. Penyakit ini enggak milih-milih. Semua bisa kena," kata Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Achmad Rudjianto.

Saat ini, International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan ada 9 juta penduduk Indonesia yang hidup dengan diabetes. Jumlah ini telah menjadi beban kesehatan hingga meningkatkan kematian dini.

Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Lily S Sulistyowati mengatakan, pemerintah pun saat ini menekankan upaya promotif dan preventif untuk menangani diabetes. Masyarakat, dimulai dari linkungan keluarga diharapkan membiasakan pola makan seimbang dan bergerak aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com