Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2015, 12:00 WIB
KOMPAS.com - Mungkin sebagian dari kita tidak begitu peduli pada otot tubuh kita. Penelitian terbaru menemukan bahwa kaku otot memiliki hubungan dengan kekakuan pembuluh darah, yang kemudian akan menyebabkan penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung-pembuluh darah.

Pembuluh darah yang sehat bersifat fleksibel, artinya ia dapat melebar dan menyempit sesuai dengan kebutuhan. Namun, ketika pembuluh darah yang bernama arteri mengencang dan kaku akibat beberapa hal, seperti penuaan, kelebihan berat badan, pembentukan plak di dinding arteri, gaya hidup yang kurang gerak, dan diabetes melitus, maka akan meningkatkan tekanan darah. Hal ini selanjutnya akan menyebabkan stroke serta serangan jantung.

Menguji fleksibilitas pembuluh dibutuhkan peralatan yang canggih dan berteknologi tinggi, serta dilakukan dalam laboratorium penelitian. Namun, sekarang kita bisa dengan cukup mudah mengetahi apakah pembuluh arteri kita lentur atau tidak.

Dalam sebuah kajian ditemukan bahwa mereka yang paling fleksibel dalam tes duduk, memiliki arteri yang paling lentur. Tes ini diukur dengan tekanan denyut jantung. Bagaimana hal ini saling berhubungan?

Dinding arteri terbuat dari komponen yang sama dengan sel otot halus serta jaringan penghubung dnegan otot di pinggul dan punggung. Dengan begitu, apa pun yang membuat suatu bagian tubuh kaku akan memiliki efek serupa pada bagian tubuh yang lain.

Aktivitas yang mempertahankan otot besar tetap lentur adalah melakukan peregangan, dimana ni dapat meredakan aktivitas saraf yang juga memengaruhi fleksibilitas arteri.

Selain itu, studi juga menunjukkan bahwa orang dewasa yang mulai melakukan program peregangan secara teratur, akan meningkatkan fleksibilitas dinding arteri carotid, yaitu pembuluh darah yang memasok darah ke otak.

Penelitian lain menemukan cara tes sederhana untuk mengetahui kelenturan pembulu arteri kita. Cukup dengan duduk di lantai dengan kedua kaki terentang lurus ke depan dan jari-jari kaki mengarah ke atas.

Selanjutnya, kita merundukan tubuh untuk menyentuh salah satu jari kaki. Jika kita tidak dapat menyentuh jari kaki, itu berarti ada kemungkinan kita berada pada kondisi peningkatan risiko kekakuan arteri.

Bagi kita yang selama satu tahun terakhir ini belum memeriksa tekanan darah, sebaiknya segera lakukan. Khusus bagi Anda yang telah berusia 35 tahun ke atas, lakukanlah pemeriksaan tekanan darah paling tidak satu tahun sekali. Hal ini dimaksudkan agar terhindar dari risiko penyakit berbahaya yang tidak diinginkan.

Seperti yang sudah disebutkan diawal bahwa kelenturan otot tubuh berhubungan dengan kelenturan pembuluh darah, jadi jangan lupa juga untuk rutin melakukan latihan peregangan. Jangan juga malas untuk berolahraga, karena tubuh dijamin sehat, bugar, dan dapat memperpanjang harapan hidup manusia dengan berolahraga teratur.

Apa yang perlu kita ketahui tentang kaku otot sudah kita dapatkan. Mulai sekarang, perhatikan otot tubuh kita, ya!

(dr. Sintoso Pujianto dalam “Sehat itu enak dan perlu”. Penerbit: Penerbit Buku Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com