Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2015, 12:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ginseng merah juga dikenal sebagai akar ajaib. Pasalnya, berkhasiat membantu melawan berbagai penyakit mulai dari melawan kanker, diabetes, menjaga kesehatan kulit, meredakan kelelahan bagi penderita AIDS, melancarkan sirkulasi darah, hingga untuk detoksifikasi melalui BAB.

Meski diklaim tidak beracun dan aman dikonsumsi siapapun, sebaiknya konsumsi ginseng merah ini tidak berlebihan.

Menurut Prof. Sei-Kwan Oh,Ph.D., professor dari ilmu kedokteran molekuler di Medicine Ewha Womans University, penggunaan ginseng merah secara berlebihan dan berkepanjangan dapat menyebabkan insomnia dan hipertensi.

“Konsumsilah ginseng sesuai anjuran, yaitu cukup sekitar 100-200 mg dalam bentuk kapsul ataupun teh, tiga kali dalam seminggu di pagi hari. Jika rutin mengonsumsinya, Anda pasti akan merasakan khasiatnya, khusunya peningkatan kinerja otak,” jelas Prof. Sei-Kwan dalam acara Seminar Ginseng Korea 2015 di JW. Marriot, Jakarta (17/11).

Prof. Sei-Kwan menambahkan, konsumsi ginseng merah terus-menerus selama lebih dari tiga bulan juga tidak direkomendasikan. Sebaiknya, konsumsi ginseng dilakukan dengan siklus tertentu.

Misalnya, minum ginseng setiap hari selama dua atau tiga minggu, kemudian berhenti, beri jeda paling sedikit satu minggu. Setelah itu, bisa dilanjutkan kembali dengan siklus yang sama.

Jika sedang hamil, menyusui, menderita kelainan medis, dan sedang minum obat-obatan, hindari mengonsumsi ginseng tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Begitupun jika Anda sedang menggunakan obat aspirin, diuretika atau sedang menjalani pengobatan hipertensi dan penyakit kardiovaskular lainnya, jangan mengonsumsi ginseng merah. Karena, dapat menimbulkan konflik di dalam tubuh dengan obat-obatan yang dikonsumsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com