Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2015, 14:43 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Sekitar 43 persen bayi di Indonesia mengalami ruam popok dari kadar ringan sampai berat. Kulit terlihat kemerah-merahan. Dalam keadaan parah, bayi pun jadi rewel karenanya. Penyebabnya, ibu jarang mengganti popok si kecil.

"Mencegah ruam popok ini cukup mudah. Gantilah popok sesering mungkin. Lalu rawat pantat bayi. Bersihkan kotoran, terutama saat diare. Pasalnya, kotoran ini adalah sumber bakteri. Usahakan agar tubuh bagian bawah bayi selalu kering," kata Maria Rosita Leonardi, Associate Senior Manager Baby Diaper dari PT Kao Indonesia.

Survei yang dilakukan Kao Indonesia itu juga menemukan, ibu-ibu di Indonesia termasuk sangat jarang mengganti popok.

"Karena itu, kami menyesuaikan produk yang sudah dipasarkan dulu di Jepang. Karena jarang mengganti popok, alarm penanda pipis dihilangkan. Produk kami disesuaikan menjadi popok lembut dan daya serap tinggi supaya nyaman dipakai ketika lama tidak diganti," terang Associate Vice President Marketing Fabric Home Care & Human Health PT Kao Indonesia, Susilowati.

Selain lembut, untuk melawan iritasi popok dirancang tidak mudah melorot tetapi tidak meninggalkan bekas di kulit bayi.

"Ada sirkulasi udaranya dengan permukaan yang bergelombang. Terdapat pula pengunci untuk kotoran bayi, sehingga tidak berkontak langsung dengan kulit. Tetapi, yang terbaik bagi bayi adalah popoknya diganti begitu ia buang air," kata Maria Rosita. 

Bayi yang menangis ketika pantatnya diusap, merupakan pertanda ruam yang dialaminya lumayan serius. Sebaiknya bayi dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com