Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2015, 15:00 WIB
KOMPAS.com - Bertambahnya usia memang tak bisa dihindari, tetapi menurunnya kesehatan secara bertahap bukannya hal yang mustahil untuk dihindari. Mulailah evaluasi kesehatan di usia 40 tahun.

Mulai usia 40 tahun, berbagai jenis penyakit degeneratif mulai mengintai, misalnya saja diabetes, osteoporosis, darah tinggi, atau penyakit jantung.

Menurut dr.Dasaad Mulijono, Phd, di usia 40 tahun adalah saat paling tepat untuk mengevaluasi kesehatan dan membuat rencana jangka panjang.

"Seseorang yang sehat dan kuat serta bugar di umur 80 tahun bergantung dari gaya hidupnya sejak usia 40 tahun. Sebab itu program kesehatan yang serius harus dimulai pada usia 40 tahun dimana membutuhkan perubahan gaya hidup secara drastis," kata dokter yang menjabat sebagai Kepala Cardiac Center Bethsaida Hospital Serpong ini .

Perubahan usia juga membuat metabolisme tubuh melambat, salah satunya adalah metabolisme lemak. Hal ini membuat lemak lebih mudah menumpuk ditempat - tempat tertentu seperti perut, paha dan lengan.

Metode yang paling baik untuk mengatasinya adalah dengan mengombinasikan diet dengan olahraga teratur. Tetapi saat ini juga tersedia berbagai metode canggih untuk mengatasi lemak yang tertimbun di tubuh.

Tak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan. Berbagai penelitian juga menunjukkan, tubuh kita yang istimewa ini hampir selalu diperbaharui asalkan kita memberinya kesempatan.

“Mereka yang rajin berolahraga, konsumsi makanan sehat, dan mempunyai gaya hidup yang benar akan tampak awet muda, sehat, bugar dan kuat di usia emas," ujarnya.

Yang tidak boleh dilupakan adalah melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Selain perubahan fisik, ada perubahan pada tubuh yang tidak kelihatan tapi pengaruhnya lebih besar. Misalnya saja peningkatan kadar kolesterol, tekanan darah, atau gula darah. Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com