Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2015, 08:30 WIB
Kisah dalam tulisan adalah tentang Ratna, orang dengan HIV/AIDS dari Papua yang didokumentasikan dalam proyek Saya Positif oleh Andri Tambunan.

Semua berawal saat suami saya sakit.  Di kemudian hari dia ternyata didiagnosa dengan HIV lalu meninggal dunia.  Saya tertular virus HIV dari suami saya. 

Seiring dengan kesehatan saya yang semakin memburuk, saya pun kehilangan harapan untuk terus hidup karena saya berpikir, toh, saya juga akan meninggal.

Sebagai orang tua tunggal, anak perempuan saya, Amel, masih membutuhkan saya dan dialah satu-satunya sumber motivasi saya untuk terus bertahan hidup.  Setelah mengetahui kondisi status saya, saya mulai mencari obat yang saya dengar bisa menekan pertumbuhan virus HIV yang ada di dalam tubuh saya.

Di tahun 2010, saya pun mulai mengkonsumsi ARV (obat Antiretroviral).  Saya meminumnya sehari sekali sebelum tidur.  ARV telah terbukti meningkatkan kesehatan saya.  Saya bisa kembali bekerja bahkan bisa melakukan lebih banyak aktivitas dari sebelumnya.

Saya sudah menjadi seorang guru selama lebih dari lima tahun.  Saya mengajar lebih dari 120 murid di sekolah menengah untuk mata pelajaran agama dan HIV.

Meskipun saya positif HIV, rekan-rekan kerja saya di sekolah terus-menerus memberikan dukungan.  Mereka bahkan meyakinkan saya bahwa saya tidak akan ditolak hanya karena status positif HIV saya.

Saya berharap, orang-orang seperti saya bisa lebih berani untuk mengikuti tes HIV karena bagaimanapun juga jauh lebih baik apabila kita mengetahui kondisi status HIV kita agar secepat mungkin mendapatkan pengobatan dan mencegah penularan virus HIV ke orang lain.

Saya sendiri telah mengungkapkan kondisi status saya secara terbuka di hadapan publik karena saya ingin membuktikan kepada setiap orang bahwa meskipun saya positif HIV, saya bukanlah orang yang sakit, lemah tak berdaya, dan yang terbuang.


Saya Positif memuat tujuh profil individu-individu dengan HIV positif.  Namun, bertentangan stereotipe negatif, ketujuh profil ini justru menampilkan sisi yang sebaliknya; mereka kuat, sehat, produktif, tangguh, dan penuh akan harapan.

Mereka adalah sosok para orangtua yang penuh pengabdian, seorang anak laki-laki dan anak perempuan yang penuh kasih, anggota masyarakat yang memiliki peran serta kontribusi untuk keluarga dan komunitas.  

Kesaksian dan testimoni mereka tidak hanya menjadi sumber inspirasi tapi juga bukti nyata akan pentingnya melawan kesalahpahaman yang selama ini berada di tengah masyarakat yang membantu melawan stigma dan diskriminasi di Tanah Papua.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com