Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2015, 09:03 WIB
Dian Maharani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Puskesmas Batu, Malang, Jawa Timur sudah mengembangkan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis). Adanya Prolanis di puskesmas ini tak terbatas hanya pada penyakit diabetes dan hipertensi.

Prolanis di Puskesmas Batu juga melayani penyakit jantung, asma, penyakit paru obstruktif menahun, epilepsi, skizofrenia, stroke, dan lupus.

"Total ada 9 penyakit dalam Prolanis di puskesmas," ujar Kepala Puskesmas Batu Icang Sarrazin dalam acara Media Gathering BPJS Kesehatan di Malang, Jawa Timur, Jumat (11/12/2015).

Prolanis merupakan program yang bisa diikuti peserta BPJS Kesehatan. Adanya prolanis dengan program rujuk balik, pasien penyakit kronis yang telah pulih di rumah sakit bisa melanjutkan pengobatan di puskesmas.

Pasien tak perlu lagi bolak-balik antre mendapat obat di rumah sakit. Pasien penyakit kronis bisa konsultasi dengan dokter dan mendapat obat-obatan di puskesmas dengan adanya surat rekomendasi dari rumah sakit.

Dengan begitu, adanya prolanis diharapkan dapat mengurangi antrean berobat di rumah sakit. Seperti diungkapkan Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional VII, Jawa Timur, Mulyo Wibowo, salah satu keluhan peserta BPJS Kesehatan adalah antrean panjang di rumah sakit. “Kami selalu lakukan sosialisasi agar ke layanan tingkat pertama dulu,” kata Mulyo.

Prolanis di puskesmas yang melayani 24 jam ini pun lebih mengedepankan upaya promotif dan preventif. Misalnya, mengedukasi pasien bagaimana pola makan yang baik dan melakukan senam bersama.

Upaya prolanis juga bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit dan menurunkan kasus penyakit kronis.

Icang melanjutkan, di Puskesmas Batu paling banyak pasien diabetes dan hipertensi. Untuk itu, mulai digalakkan kegiatan edukasi dan pencegahan penyakit guna menekan angka kasus penyakit kronis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com