Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2015, 17:09 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber TIME.com

KOMPAS.com - Dokter pribadi Donald Trump baru-baru ini, mengeluarkan pernyataan bahwa pria yang mencalonkan diri menjadi Presiden AS ini adalah "orang tersehat yang bakal terpilih menjadi presiden" jika ia memenangi pemilu 2016.

Sulit rasanya mengecek pernyataan absolut seperti itu tanpa paling tidak melakukan uji fisik pada tubuh Trump sendiri. Sejatinya juga belum ada "presiden tersehat" untuk diadu dengan Trump.

Namun, lebih mudah mencari presiden paling tidak sehat ketimbang mencari presiden tersehat. Presiden William Henry Harrison meninggal hanya setelah sebulan menjabat pada 1841.

Pada saat pemilihan di tahun sebelumnya, tak ada laporan penyakit kronis yang diderita oleh Presiden Horrison. Ia jatuh sakit setelah masuk Gedung Putih. Ia memenangkan pemilu bersama rekannya John Tyler.

Suatu pagi pada 4 Maret, Harrison disumpah di Capitol Building. Saat itu hari dingin dan berangin dengan suhu kurang lebih 9 derajat Celcius. Harrison sayangnya tidak memakai baju hangat untuk cuaca sedingin itu. Ia terus memberikan pidato perdana terlama dalam sejarah AS.

Tidak hanya bicara selama dua jam dalam keadaan cuaca dingin, ia menghadiri tiga pesta pelantikan lain. Paparan terhadap cuaca dan kurang memakai baju hangat, menyebabkan ia menderita flu terus menerus yang kemudian berkembang menjadi pneumonia.

Harrison menghabiskan 31 hari sebagai presiden, berperang dengan penyakitnya sebelum akhirnya meninggal di Washington D.C. pada 4 April. John Tyler menjadi orang pertama yang dilantik sebagai presiden gara-gara kematian pendahulunya.

Harrison bukanlah satu-satunya presiden tanpa catatan dokter yang sempurna selama menjabat. Namun, sulit mengatakan bahwa presiden lain cukup terhalang oleh kesehatannya sendiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com