Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2015, 19:01 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Merokok tak hanya meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, tetapi juga masalah kesuburan pada pria. Hal ini, karena kandungan berbahaya dari asap rokok dapat merusak kualitas sperma.

"Dalam merokok itu ada Reactive Oxygen Species atau ROS yang menghasilkan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas ini yang bisa merusak materi genetik sperma," terang dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Budi Wiweko dalam seminar SMART IVF di Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Dokter yang akrab disapa Iko ini mengatakan, buruknya kualitas sperma sering kali menjadi penyebab pasangan suami istri belum dikaruniai anak meski telah rutin berhubungan seksual.

Iko mengungkapkan, sekitar 35 persen masalah kesuburan disebabkan oleh kualitas sperma yang buruk.

Dalam kesempatan yang sama, dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Yassin Yanuar menjelaskan, rusaknya materi genetik dapat membuat sel sperma gagal membuahi sel telur.

"Mungkin jumlah dan gerakan spermanya bagus. Tapi pas dilihat, materi DNA rusak, jadi enggak mampu membuahi," kata Yassin.

Materi genetik sperma yang rusak akan memengaruhi kualitas embrio. Untuk itu, bagi pasangan yang mengikuti program bayi tabung, dokter bukan hanya akan melihat kondisi sel telur dan rahim wanita, tetapi juga kualitas sperma pria.

Kabar baiknya, buruknya kualitas sperma ini masih bisa diintervensi untuk meningkatkan peluang kehamilan istri ketika mengikuti proses bayi tabung.

"Nomor satu harus stop rokok dulu. Kemudian dievaluasi, kita berikan antioksidan dosis tinggi. Kita evaluasi lagi setelah dua atau sampai tiga bulan," kata Iko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com