Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kalori Terbakar di Alat Olahraga Belum Tentu Akurat

Kompas.com - 05/01/2016, 16:07 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Melihat angka 200 kalori terbakar setelah berlari di treadmill bisa menciptakan kepuasan sendiri. Terlebih bagi Anda yang memiliki misi menurunkan berat badan.

Tak dipungkiri, perhitungan jumlah kalori terbakar di alat olahraga memang bisa memberi motivasi untuk bergerak lebih aktif.

Tapi, sebaiknya itu tidak dijadikan patokan dalam memilih makanan yang dikonsumsi, misalnya Anda memutuskan untuk mengonsumsi makanan dengan kalori berjumlah 200 karena telah membakar 200 kalori.

"Rata-rata informasi jumlah kalori terbakar pada alat olahraga menunjukkan angka 20 sampai 30 persen lebih tinggi dari jumlah kalori yang benar-benar terbakar," ungkap Michele Olson, anggota dari ACSM (American College of Sports Medicine) dan seorang profesor fisiologi olahraga di Auburn University Montgomery, Alabama.

"Bila Anda mengakumulasikannya selama beberapa minggu, patokan itu tentu bisa memberikan informasi ratusan kalori terbakar yang salah. Sehingga, jika Anda menggunakannya untuk memutuskan apa yang akan Anda makan, kemungkinan penurunan berat badan menjadi tidak afektif bahkan gagal.”

Sedang menurut Richard Cotton, direktur nasional sertifikasi di ACSM, beberapa informasi yang ditampilkan dalam alat olahraga seperti detak jantung, jarak yang ditempuh, dan kecepatan terbilang cukup akurat.

Namun bila sudah bicara soal jumlah kalori, itu adalah cerita lain. Sebagian alat latihan bahkan tidak dapat diandalkan dalam perhitungan yang akurat.

Kesimpulan tersebut didapat setelah peneliti di University of California–San Francisco’s Human Performance Center mengevaluasi akurasi penghitung kalori pada empat mesin cardio yang berbeda.

Lalu dibandingkan dengan analisa VO2, yaitu perhitungan pengeluaran kalori dengan melacak pola pernapasan. Apa yang mereka temukan adalah hampir semua mesin, cenderung tidak akurat saat menghitung bahkan beberapa di antaranya lebih tinggi dari yang lain.

Ada beberapa penjelasan yang mungkin menjadi penyebabnya. Para ahli mengatakan, masing-masing produsen menggunakan algoritma sendiri untuk menghitung jumlah kalori terbakar dan bisa jadi perhitungan tersebut tidak cocok pada Anda.

Sebab, tingkat kemampuan tubuh seseorang untuk membakar kalori nyatanya sangat bervariasi, yaitu tergantung berat badan, usia, jenis kelamin dan tingkat kebugaran; seseorang yang kurang fit akan mengeluarkan lebih banyak energi selama latihan ketimbang seseorang yang bugar.

Sedangkan, pada mesin cardio yang memungkinkan Anda untuk memasukkan berat badan dan usia, kemungkinan jumlah kalori yang terbakar bisa lebih tepat.

Namun, sebaiknya Anda mulai mengurangi 20-30 persen kalori yang terbakar bila menginginkan angka yang lebih akurat usai olahraga.

“Jadi, hindari menggunakan jumlah kalori terbakar pada alat olahraga untuk menentukan pilihan makan Anda sebelum Anda menguranginya," kata Cotton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com