Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aneh, Di Dalam Perut Remaja Pria Ini Ada Janin Saudara Kembarnya

Kompas.com - 09/01/2016, 15:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail
KOMPAS.com - Kondisi aneh dan sangat langka dialami Narendra Kumar, pria berusia 18 tahun asal India. Dokter menemukan janin cacat di dalam perut pria tersebut yang tumbuh sebagai parasit.

Mulanya, Kumar mengeluh perutnya sangat sakit dan sering muntah. Berat badannya pun menurun secara drastis tanpa diketahui penyebabnya. Orangtua Kumar akhirnya membawa anaknya itu ke rumah sakit.

Saat menjalani pemeriksaan, dokter pun terkejut melihat adanya pertumbuhan aneh di dalam perut Kumar. Kumar kemudian menjalani operasi pembedahan pada perutnya dan  mengangkat janin yang telah mati itu.

"Dalam operasi panjang selama tiga jam, kami mengangkat massa bayi cacat yang memiliki rambut, gigi, kepala tidak berkembang, struktur tulang dada dan tulang belakang dengan banyak ketuban kekuningan seperti cairan dalam kantung," jelas dokter Rajeev Singh dari Rumah Sakit Swaroop Narayan, India.

Janin tersebut memiliki panjang sekitar 20 cm, berat tulang 2,5 kg, dan panjang rambut mencapai 2 meter. Dokter mendiagnosis Kumar dengan kondisi "Fetus in fetu", kondisi sangat langka yang hanya terjadi pada satu dari lima juta kelahiran hidup.

Saat ini terdapat 200 kasus Fetus in fetu di seluruh dunia. Dokter menjelaskan, Fetus in fetu, yaitu kondisi di mana salah satu janin anak kembar malah tumbuh di dalam tubuh janin kembarannya.

Kondisi ini bisa terjadi pada tahap awal kehamilan kembar. Janin masuk melalui tali pusat dan menjadi parasit yang hidup di tubuh saudara kembarnya.

"Secara teknis, janin masih hidup dan tumbuh karena aktivitas metabolisme dalam tubuhnya, " kata dokter. Menurut dokter, sudah ada dua hingga tiga kasus serupa yang terjadi di India. Sebelumnya, pada Oktober lalu juga ditemukan janin cacat di dalam perut seorang anak berusia 4 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com