Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria "Manusia Akar" seperti Dede Koswara Ditemukan di Banglades

Kompas.com - 02/02/2016, 18:07 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail
KOMPAS.com — Dede Koswara yang dijuluki "Manusia Akar" sempat menjadi pemberitaan dunia. Pria asal Bandung itu mengalami kondisi langka, yaitu pergelangan tangan dan kaki yang tumbuh seperti akar pohon. Beberapa hari lalu, Dede meninggal dunia karena penyakit komplikasi yang dideritanya. 

Dede ternyata tidak sendirian. Kondisi sama juga dialami Abul Bajandar, pria asal Banglades. Lesi tumbuh di tubuhnya, menyerupai cabang pohon ataupun akar, dengan wujud seperti kulit kayu yang tumbuh di tangan dan kaki.

Seperti diberitakan Dailymail baru-baru ini, Abul rencananya akan menjalani beberapa kali operasi untuk menghilangkan pertumbuhan jaringan seperti akar pohon di kaki dan tangannya.

Dede ataupun Abul menderita Epidermodysplasia verruciformis (EV) yang merupakan gangguan kulit langka karena infeksi Human papillomavirus (HPV).

Infeksi itu menyebabkan munculnya kutil besar yang tidak beraturan hingga plak berwarna coklat kemerahan. Belum ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan pertumbuhan seperti akar pohon itu.

Kasus penyakit Dede sendiri pernah dipublikasikan oleh sejumlah media asing pada 2008 lalu. Seorang dokter Amerika menyatakan, kasus Dede adalah infeksi HPV yang paling berat. Saat penyakitnya muncul, Dede dipecat dari pekerjaannya dan juga dijauhi tetangga.

Saat itu, Dede dinyatakan harus menjalani operasi setidaknya selama dua tahun sekali. Dede pun terpaksa masuk kelompok sirkus di Bandung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Penyakit ini memang membuat penderitanya mengalami penurunan kualitas hidup. Diharapkan, ada pengobatan yang dapat menyembuhkan gangguan kulit langka itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com