Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2016, 17:00 WIB
KOMPAS.com - Setiap hari, rata-rata kita menghabiskan waktu 8 jam di tempat kerja, atau sekitar 40 jam setiap minggunya.

Durasi waktu itu memang jauh lebih banyak dibanding saat kita melakukan aktivitas lain sehari-hari. Meski begitu, bukan berarti kita menyukai aktivitas ini.

Menurut sebuah survei di Inggris, selain saat sakit, berada di tempat kerja merupakan hal yang tidak membahagiakan sebagian besar responden.

"Walau kita harus bersikap positif mengenai pekerjaan kita, apalagi hal itu memberi makna dan tujuan dalam hidup, serta tentunya memberi penghasilan, tapi bekerja ternyata memberi dampak psikologis," kata Dr.George MacKerron, pakar ekonomi di Universitas Sussex.

Ketidakbahagiaan di tempat kerja sepertinya juga dialami banyak orang di belahan dunia mana pun. Dalam survei yang diadakan oleh Gallup terungkap apa saja penyebab ketidaksukaan responden pada tempat kerja mereka.

Salah satu alasan utama adalah para responden merasa tidak bisa menggunakan bakat dan kekuatan mereka di tempat kerja. Tekanan di tempat kerja juga sering menjadi sumber kecemasan dan stres seorang karyawan.

Aplikasi

MacKerron dan timnya membuat aplikasi yang disebut dengan Mappiness untuk mengetahui seberapa bahagia seseorang pada waktu-waktu tertentu secara acak setiap harinya.

Mappines sudah dipakai ribuan orang untuk memonitor kebahagiaan para penduduk di Inggris sejak pertama kali diluncurkan tahun 2010.

Aplikasi ini mengirimkan notifikasi pada pengguna ponsel sekitar 5 kali dalam sehari dan menanyakan survei singkat untuk mengukur tinggak kebahagiaan, rasa awas, serta rileksasi. Ditanyakan pula apa yang sedang dilakukan, di dalam atau luar ruangan, serta bersama siapa.

Selain bekerja, hal-hal yang membuat seseorang merasa merana antara lain adalah mengantri, mengatur keuangan, duduk dalam ruang rapat atau ruang kelas, serta dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja.

Sebaliknya, melakukan hubungan seksual adalah hal yang dianggap paling membahagiakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com