Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2016, 21:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Akhir tahun kemarin, pecinta sepak bola dikejutkan dengan kabar tak mengenakkan tentang salah satu pemain andalan Barcelona, yaitu Lionel Messi yang menderita renal kolik atau nyeri akibat batu ginjal.

Keterkejutan ini bukannya tidak beralasan. Selama ini, kita menganggap bahwa atlit adalah sosok yang jauh dari penyakit. Namun nyatanya, tidak selalu demikian.

Menurut Mayo Clinic, batu ginjal adalah material keras serupa batu yang terbentuk di dalam ginjal. Ginjal berfungsi untuk menyaring racun dan kotoran yang masuk ke tubuh kita. Di antara kotoran-kotoran yang dipisahkan itu, ada yang kemudian mengendap menjadi kristal atau membatu.

Di dalam dunia kedokteran, batu ginjal dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistein.

1. Batu kalsium
Ini adalah jenis batu ginjal yang paling sering terjadi. Batu kalsium yang paling sering ditemukan adalah batu kalsium oksalat.

University of Pittsburgh Medical Center menyatakan, makanan yang mengandung lebih dari 10 mg kalsium oksalat per 99,2 gram sajian, dikategorikan sebagai makanan tinggi oksalat. Contohnya adalah bir terutama bir hitam, cokelat, kopi instan, kedelai, selai kacang, wijen, bayam, talas dan produk gandum.

Jika asupan kalsium oksalat lebih tinggi dari yang bisa disaring oleh ginjal, perlahan namun pasti akan membentuk batu ginjal kalsium.

2. Batu asam urat
Terlalu banyak asam urat di dalam urin dapat menjadi pemicu munculnya batu asam urat di dalam ginjal. Umumnya, batu asam urat diderita oleh mereka yang menderita asam urat tinggi, sering dehidrasi, dan pada beberapa orang yang menjalani kemoterapi. Batu asam urat lebih sering diderita pria dibanding wanita.

Asam urat adalah salah satu hasil dari metabolisme zat purin di dalam tubuh. Secara alami, tubuh kita memroduksi purin.

Purin juga banyak terdapat pada makanan seperti daging merah, jeroan, ikan sarden dan makarel, kepiting, makanan tinggi fruktosa (gula alami pada buah), ragi, bayam, sawi, kacang panjang, kacang polong, dan kembang kol.

3. Batu sistein
Sistein adalah asam amino pembentuk otot dan saraf. Batu ginjal sistin jarang terjadi. Batu ginjal yang satu ini lebih banyak diderita oleh orang yang menderita kelainan sistinuria atau masalah transportasi sistin di ginjal.

Karena kelainan ini, kadar sistin dalam urin menjadi tinggi dan perlahan mengendap dan membentuk batu.

Sistein banyak terdapat pada daging sapi, daging kambing atau domba, biji bunga matahari, kedelai dan keju.

4. Batu struvit
Batu struvit bisa muncul sebagai reaksi dari infeksi di dalam tubuh, misalnya infeksi saluran kemih. Oleh karena itu, batu struvit sering juga disebut sebagai batu infeksi. Struvit adalah senyawa amonium magnesium fosfat.

Batu infeksi bisa tumbuh lebih besar dari jenis batu ginjal lainnya dan akhirnya menggangu ginjal dan kandung kemih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com