Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2016, 09:18 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Biji-bijian kelompok serealia atau sereal seperti gandum merupakan bahan makanan yang padat nutrisi. Akan tetapi, proses pengolahan biji-bijian ternyata bisa mengurangi keutuhan nutrisi yang didapat.

Regional Nutrition dan External Affairs Manager Cereal Partners Worldwide Asia-Middle, East Africa, Ece Durukan mengatakan, gandum utuh dan tidak utuh pun manfaatnya berbeda.

"Gandum utuh tidak sama dengan gandum biasa. Gandum utuh nutrisinya masih lengkap karena tidak melalui proses penyosohan," ujar Ece dalam acara Nestle Breakfast Cereals di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (13/2/2016).

Ece menjelaskan, gandum utuh terdiri dari kulit biji, endosperm, dan benih. Pada gandum utuh, masih terdapat kulit biji yang kaya serat, antioksidan, vitamin B, dan mineral.

Gandum yang tidak disosoh juga masih terdapat benih yang mengandung protein, magnesium, vitamin B dan E, dan lemak esensial. Sedangkan pada gandum yang telah disosoh, yaitu yang telah dibersihkan atau diputihkan, hanya meninggalkan bagian endosperm. Endosperm mengandung karbohidrat, vitamin B, dan protein.

"Banyak nutrisi bermanfaat yang tidak didapat jika hanya konsumsi gandum biasa, bukan gandum utuh," lanjut Ece.

Ece mengungkapkan, berdasarkan penelitian, konsumsi gandum utuh bisa menjaga berat badan tubuh lebih stabil atau tidak obesitas, mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 dan risiko penyakit kardiovaskular, serta menyehatkan pencernaan.

Menurut Ece, konsumsi gandum utuh sebaiknya 48 gram per hari untuk memenuhi asupan gizi seseorang. "Makan gandum utuh atau sereal saat sarapan. Kemudian ditambah susu dan buah-buahan seperti apel akan lebih sehat dan lengkap." 

Hal senada dikatakan dokter spesialis anak bidang nutrisi dan penyakit metabolik Yoga Devaera. Menurut Yoga, konsumsi kelompok sereal utuh di Indonesia juga bisa didapat dari padi yang belum disosoh, misalnya beras cokelat yang masih ada kulitnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com