Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Leukemia, Kanker yang Paling Banyak Ditemui pada Anak-Anak

Kompas.com - 15/02/2016, 22:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Leukemia atau kanker darah merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada anak-anak. Hingga kini belum diketahui pasti penyebab kanker darah ini. 

"Kanker darah belum bisa dideteksi dini, makanya perlu diwaspadai," ujar dr. Edi Setiawan Tehuteru Sp.A (K), MHA, IBCLC, di sela-sela acara peluncuran buku Fight, Pray, Hope di Toko Buki Gramedia, Semanggi Jakarta, Senin (15/2/2016).

Edi menjelaskan, leukemia adalah kanker jenis cair yang terletak di sumsum tulang. Sumsum tulang merupakan pabrik sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Adanya kanker bisa membuat kadar leukosit dalam darah menjadi rendah. Kanker kemudian juga bisa membuat eritrosit dan trombosit dalam darah menurun.

Menurut Edi, pada leukimia tidak dikenal istilah stadium seperti kanker jenis padat. "Leukemia istilahnya risiko biasa dan risiko tinggi. Kalau risiko tinggi, setelah selesai pengobatan, pasien berisiko tinggi kambuh lagi," jelas Edi.

Jika kadar sel darah putih rendah, biasanya anak akan mengalami demam tanpa sebab yang jelas. Bisa juga terjadi pendarahan, seperti mimisan, pendarahan di gusi dan kulit akibat kadar trombosit yang rendah. Sementara itu, jika kadar sel darah merah rendah, wajah anak biasanya akan terlihat pucat.

Jika kanker telah menyebar ke organ lain, gejala yang dapat muncul adalah kejang, gusi membengkak, nyeri tulang, perut membesar, hingga testis membesar dan keras.

Orangtua harus mewaspadai jika menemukan gejala tersebut pada anak. Namun, terkadang leukemia tidak memunculkan gejala yang khas.

Edi mengatakan, jika leukemia diketahui lebih dini dan cepat ditangani, kemungkinan anak untuk sembuh juga semakin tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com