Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2016, 14:23 WIB
KOMPAS.com - Kesibukan sepanjang hari tak jarang membuat tubuh terasa amat lelah. Berbagai cara dilakukan orang untuk membangkitkan tubuh menjadi lebih fit dan sehat. Mulai dari meditasi, olahraga, hingga relaksasi. Tapi, ada cara lain yang juga menarik untuk dicoba. Yaitu terapi pijat.

Berikut manfaat dari terapi pijat:

1. Meningkatkan kekebalan tubuh
Terapi pijat tidak hanya membuat tubuh kita menjadi lebih rileks. Ternyata terapi pijat juga dapat mendorong sistem kekebalan tubuh menjadi lebih baik. Menurut sebuah studi, pijat yang dilakukan selama 45 menit, dapat meningkatkan jumlah limfosit (sejenis leukosit dengan inti tunggal tak bersegmen).

Sel darah putih ini meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita. Sehingga dapat membantu tubuh dari terserang penyakit. Selain itu terapi pijat juga dapat menurunkan kadar sitokin, melekul yang memainkan peran dalam peradangan. Hormin kortisol (hormon stres) pun juga dapat diturunkan melalui terapi pijat.

2. Meningkatkan kualitas tidur
Sekitar setengah dari orang Amerika mengatakan, kalau mereka tidur cukup tidur. Hal itu juga mempengaruhi kegiatan sehari-hari. Setidaknya sekali dalam tujuh hari. Menurut National Institutes of Health, sulit tidur atau tidur malam yang buruk, dapat diatasi dengan terapi pijat.

Beberapa studi juga menemukan terapi pijat dapat mengurangi kelelahan. Selain itu, terapi pijat juga bisa meningkatkan kualtias tidur pada bayi, anak-anak, dewasa, hingga usia lanjut. Studi mengatakan kalau terapi pijat dapat meningkatkan gelombang delta. Gelombak pada otak itu membuat tidur menjadi nyenyak.

3. Mengurangi kecemasan dan depresi
Sangat mudah untuk merasa cemas dan depresi bila berada di masa-masa sulit. Melalui sentuhan pijatan, tingkat kortisol dalam tubuh dapat berkurang.

Penelitian juga dilakukan pada orang-orang dewasa. Para relawan diminta untuk duduk dan dipijat selama 15 menit, dua kali perminggu, selama lima minggu.

Hasilnya, terdapat peningkatan frontal gelombang delta (gelombang otak yang berhubungan dengan kesadaran dan empati) yang memicu perasaan rileks.

Semantara itu, gelombang alpha frontal dan kekuatan gelombang beta (gelombang otak yang membuat kita waspada) menurun. Hal ini membantu kita untuk ‘jatuh’ ke dalam relaksasi yang mendalam. Alhasil, kecemasan pun berkurang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com