Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2016, 17:00 WIB
KOMPAS.com - Bukan hanya minum obat yang punya takaran, berolahraga pun sebaiknya tidak berlebihan agar efeknya bisa menyehatkan tubuh.

Menurut sebuah studi terbaru yang dimuat dalam Jurnal Kardiologi Kanada, olahraga berat dengan intensitas tinggi berdampak toksik bagi jantung.

Olahraga terlalu berat dan lama bisa menyebabkan perubuhan struktur pada jantung, dan akhirnya menyebabkan gangguan irama jantung.

Walau begitu, para ahli menegaskan bahwa penelitian itu merujuk pada olahraga ketahanan dengan intensitas tinggi, bukan olahraga kebugaran yang rutin.

"Yang dimaksud adalah orang yang melakukan marathon atau triathlon. Banyak orang yang berlatih berjam-jam dalam intensitas tinggi. Jadi ini bukan tentang orang yang berolahraga dua atau tiga kali dalam seminggu selama sekitar satu jam," kata Dr.Nesochi Igbokwe dari NYU Langone Medical Center.

Igbokwe, yang tidak terlibat dalam penelitian itu menjelaskan, bahwa penelitian di Kanada itu menganalisa beberapa studi berskala kecil. Ternyata ditemukan bahwa mereka yang melakukan olahraga ketahanan dengan intensitas tinggi bermasalah dengan jantungnya.

Secara spesifik, gangguan jantung itu berupa perubahan struktural yang menyebabkan gangguna irama jantung.

Menurut American Heart Association, gangguan irama jantung bisa menyebabkan pembekuan darah, stroke, gagal jantung, dan komplikasi jantung lainnya.

Tetapi para pakar mengatakan bahwa penelitian lanjutan masih diperlukan sebelum mencapai kesimpulan bahwa olahraga ekstrem berbahaya bagi jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com